PIKIRAN RAKYAT - Muslim Uighur selama beberapa tahun terakhir menjadi sorotan dunia karena diduga mengalami perlakuan kejam dari pemerintah Tiongkok.
Meski tersebar banyak video yang diyakini menjadi bukti penyiksaan di kamp konsentrasi 'reedukasi', Republik Rakyat Tiongkok (RRT) berkali-kali menyangkal tuduhan tersebut.
Namun, dunia terus menentang tindakan RRT. Setelah Amerika Serikat (AS) memberlakukan sanksi, kini giliran pemimpin agama yang bersuara lantang.
Baca Juga: Besok Persib Bandung Mulai Latihan, Robert Alberts Akan Cek Hal Ini dari Pemainnya
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian, lebih dari 70 pimpinan agama di Inggris dari Muslim hingga Anglikan mendeklarasikan pernyataan bersama.
Dipimpin oleh Rowan Williams, mantan Uskup Agung Canterbury, semuanya sepakat menganggap Muslim Uighur sedang menghadapi tragedi kemanusiaan yang terparah sejak Holocaust Yahudi oleh Nazi.
Penahanan paksa setidaknya satu juta orang Uighur dan Muslim lainnya oleh pemerintah Tiongkok berpotensi menjadi genosida.
Baca Juga: Lagu Rizky Billar Melihatmu Bahagia Masuk Trending, Rey Mbayang dan Dinda Hauw Beri Reaksi
Pasalnya, mereka dilaporkan menjadi korban kelaparan, penyiksaan, pembunuhan, kejahatan seksual, kerja paksa, dan penjualan organ.