kievskiy.org

Ukraina Pastikan Tak Ingin Berunding dengan Rusia Meskipun Dapat Tekanan Internasional

Prajurit Ukraina berdiri di posisi mereka dekat garis depan, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina, pada 1 Februari 2023.
Prajurit Ukraina berdiri di posisi mereka dekat garis depan, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina, pada 1 Februari 2023. /Reuters/Oleksandr Ratushniak.

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Ukraina tidak akan bernegosiasi dengan Moskow kecuali jika semua persyaratan yang mereka ajukan terpenuhi. Aleksey Danilov, yang kini menjabat sebagai Sekretaris Dewan Keamanan Nasional dan Pertahanan Ukraina, mengatakan bahwa Kiev sedang ditekan oleh beberapa negara untuk memulai pembicaraan damai.

Dalam wawancara televisi pada Kamis, 11 Mei 2023, dia menyatakan bahwa ada peningkatan tekanan dari beberapa negara agar Ukraina mau melakukan negosiasi dengan Rusia.

Danilov menegaskan bahwa tidak ada yang memiliki hak untuk mengintervensi dalam urusan kepentingan nasional Ukraina, meskipun ada banyak perwakilan negara yang terlibat dalam situasi tersebut.

“Tidak ada yang berhak mengatur kepentingan Ukraina, berapa pun banyaknya negara-negara Anda yang terlibat dalam situasi ini,” katanya.

Baca Juga: Delegasi Rusia dan Ukraina Berkelahi dalam Pertemuan di Turki, Konflik Makin Memanas

Akan tetapi, Danilov menolak untuk menyebutkan negara-negara tertentu yang sedang menekan Ukraina untuk memulai negosiasi dengan Rusia. Sebelumnya, Ukraina telah berkomitmen untuk mempertahankan wilayahnya dan merebut kembali wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Moskow.

Di satu sisi, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, telah menandatangani sebuah undang-undang yang melarang semua bentuk dialog dan hubungan dengan Negara Beruang Merah tersebut selama Vladimir Putin menjabat sebagai Presiden Rusia.

Moskow berpendapat bahwa Ukraina sejatinya tidak mau melakukan kompromi sedikit pun, setelah perjanjian perdamaian berdasarkan proposal Kiev yang disusun oleh kedua belah pihak pada Maret 2022.

Beberapa pejabat Rusia menyatakan bahwa Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah memerintahkan perubahan arah yang tiba-tiba, dengan tujuan menciptakan kekalahan strategis bagi Rusia tanpa memperhatikan jumlah korban jiwa yang dialami oleh Ukraina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat