kievskiy.org

Xi Jinping Berbicara dengan Volodymyr Zelensky untuk Kali Pertama Sejak Pecah Perang di Ukraina

Presiden China, Xi Jinping. Untuk pertama kalinya sejak pecah perang, Xi berbicara langsung dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Presiden China, Xi Jinping. Untuk pertama kalinya sejak pecah perang, Xi berbicara langsung dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. /Nicolas Asfouri/Pool via REUTERS

PIKIRAN RAKYAT – Presiden China, Xi Jinping, berbicara dengan Presiden Volodymyr Zelensky untuk pertama kalinya sejak Rusia meluncurkan invasi besar-besaran ke Ukraina. Dalam panggilan telepon pada Rabu, 26 April 2023, percakapan keduanya berlangsung hampir satu jam. Zelenskyy mengatakan bahwa obrolan mereka panjang dan bermakna.

“Saya percaya bahwa percakapan telepon ini, beserta penunjukkan duta besar Ukraina untuk China, akan memberikan dorongan kuat bagi perkembangan hubungan bilateral kami,” ujar Zelensky dalam cuitannya.

Xi Jinping membawa agenda perdamaian dalam kunjungan 3 harinya ke Moskow Maret lalu. Saat itu, pertemuan virtual dengan Zelensky yang sudah diharapkan tak terlaksana. Namun keduanya mengatakan mereka bersedia bicara setelah kunjungan Xi ke Moscow.

Baca Juga: Balas Sanksi, Vladimir Putin Ambil Alih Aset Milik 2 Perusahaan Asing yang Beroperasi di Rusia

Akhirnya perbincangan keduanya baru bisa terlaksana kemarin. Dilansir dari Aljazeera, panggilan telepon tersebut dibuat atas undangan Presiden Ukraina. Dalam percakapan, Xi mengatakan bahwa sebagai negara dengan rasa tanggung jawab, China tak bisa hanya berdiri diam dan mengamati konflik.

“Mengenai krisis Ukraina, China selalu berdiri di sisi perdamaian. Posisi inti Beijing adalah untuk mempromosikan perdamaian lewat percakapan diplomatik,” ujar Xi Jinping selama percakapan berlangsung.

Kementerian Luar Negeri China menyatakan mereka akan mengutus mantan Duta Besar Rusia untuk mengunjungi Ukraina dan berupaya menemukan titik penyelesaian konflik.

Baca Juga: Indomie Rasa Ayam Spesial di Taiwan Mengandung Zat Pemicu Kanker, Indofood Bakal Lakukan Penelitian

Pernyataan itu disambut positif oleh Kyiv. Beijing dinilai menghargai hubungan diplomatik jangka panjang yang sudah terjalin dengan Ukraina. Di samping itu, harapan agar terhindar dari aneksasi Rusia pun makin menyala.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat