kievskiy.org

Terseret Kontroversi Biaya Delegasi ke Penobatan Raja Charles III, Menlu Papua Nugini Mengundurkan Diri

Raja Inggris Charles dan Ratu Camilla duduk di Diamond Jubilee State Coach di Istana Buckingham pada hari upacara penobatan, di London, Inggris 6 Mei 2023.
Raja Inggris Charles dan Ratu Camilla duduk di Diamond Jubilee State Coach di Istana Buckingham pada hari upacara penobatan, di London, Inggris 6 Mei 2023. /REUTERS/Hannah McKay REUTERS/Hannah McKay

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Justin Tkatchenko, mengajukan pengunduran dirinya akibat kontroversi mengenai jumlah dan biaya delegasi negaranya yang menghadiri penobatan Raja Charles III di London pada Jumat, 12 Mei 2023.

Dalam sebuah pernyataan, Tkatchenko menyebut bahwa dia mengundurkan diri setelah berkonsultasi dengan Perdana Menteri James Marape, yang akan mengambil alih tugas-tugas Menteri Luar Negeri. Meskipun begitu, Tkatchenko tetap akan menjabat sebagai anggota parlemen.

Tkatchenko menyatakan bahwa ia ingin memastikan peristiwa kontroversial tersebut tidak akan mengganggu kunjungan resmi dan pertemuan puncak dengan para pemimpin dunia dalam beberapa minggu mendatang.

"Kami akan memastikan bahwa Papua Nugini akan terus berfungsi sebagai mitra yang andal dan terhormat dalam komunitas internasional," ujarnya.

Baca Juga: Sosok Misterius Berjubah Hitam di Penobatan Raja Charles III Terungkap, Bukan Meghan Markle yang Menyamar

Tkatchenko menambahkan bahwa kejadian ini harus diatasi dengan cepat serta tetap berkomitmen menjaga hubungan yang baik dengan negara mitra.

"Kami berkomitmen untuk menjaga hubungan baik dengan negara-negara mitra kami dan memastikan kejadian ini tidak merusak hubungan diplomasi kami," katanya dilansir dari Reuters pada Minggu 14 Mei 2023.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri India Narendra Modi dijadwalkan akan melakukan kunjungan bersejarah ke Port Moresby pada 22 Mei mendatang.

Pada Rabu pekan ini, Tkatchenko mengatakan Biden akan menandatangani perjanjian pertahanan dengan Papua Nugini. Hal ini terjadi di tengah persaingan pengaruh antara Gedung Putih dan China di wilayah kepulauan Pasifik. Tkatchenko sendiri terlibat aktif dalam perundingan dengan AS.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat