kievskiy.org

Komentari Kesepakatan UEA dan Israel, Palestina Merasa Dikhianati: Normalisasi adalah Tusukan

Ilustrasi Palestina dan Israel.*
Ilustrasi Palestina dan Israel.* /Pixabay/Jorge Villalba

PIKIRAN RAKYAT - Kesepakatan yang terjalin antara Uni Emirat Arab dan Israel, memicu komentar pro dan kontra.

Saat Israel berbicara tentang 'sejarah', sedangkan Palestina menganggap ' pengkhianatan' setelah pengumuman yang mengejutkan pada Kamis 13 Agustus 2020 lalu.

Dalam sebuah pidato, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kesepakatan itu akan mengarah pada 'perdamaian penuh dan formal' dengan negara Teluk Arab.

Baca Juga: Soal Inpres No 6 2020, Erick Thohir: Jangan Sampai Disalah Artikan

Netanyahu mengatakan pihaknya juga menyetujui permintaan dari Presiden AS Donald Trump untuk 'menunggu sementara' pelaksanaan pencaplokan bagian Tepi Barat.

"Ini adalah momen yang sangat menarik, momen bersejarah untuk perdamaian di Timur Tengah,” kata Netanyahu, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Reuters.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dan para pejabatnya terkejut dengan kabar kesepakatan yang terjadi dianara UEA dan Israel.

Baca Juga: Taiwan Makin Akrab dengan AS, Militer Tiongkok Meradang dan Gelar Latihan Perang di Perbatasan

Mereka mengeluarkan kecaman yang sangat keras terhadap tetangga regional Arab dan memerintahkan duta besar Palestina untuk UEA kembali ke negara itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat