kievskiy.org

Ternyata Belanda Menukar Manhattan New York dengan Pulau Kecil di Maluku karena Pala

Ilustrasi pala.
Ilustrasi pala. /Pixabay/nandhukumar

PIKIRAN RAKYAT - Pengakuan Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 oleh Belanda membuka kembali cerita-cerita lama yang pernah terjadi pada masa penjajahan. Salah satunya, kesepakatan Belanda dan Inggris yang berkaitan dengan salah satu pulau kecil di Maluku.

Peristiwa itu terjadi pada 1667, ketika Belanda dan Inggris sepakat untuk menukarkan Pulau Run di Kepulauan Maluku dan Pulau Manhattan, New York, di Amerika Utara.

Alasan Belanda ingin mendapatkan Pulau Run pada masa itu adalah demi komoditas pala yang dimiliki. Pada saat itu, komoditas pala bernilai besar dalam perdagangan global dan perekonomian kolonial.

Sedangkan Inggris mendapatkan Manhattan. Dari koloni yang awalnya berfokus dalam perdagangan bulu hewan, wilayah itu berkembang menjadi New York yang kini menjadi pusat perekonomian dunia.

Baca Juga: Daftar Negara yang Pernah Dijajah Belanda: Ada Brazil, Suriname, sampai Indonesia

Sementara itu, Pulau Run seakan terkikis dalam narasi sejarah modern.

Inggris mengklaim Pulau Run sejak 1616 ketika wilayah Kepulauan Rempah-rempah lain sudah nyaris sepenuhnya dikuasai Belanda dan sistem monopolinya. Kemudian pada 1620, Belanda berhasil mengusir Inggris melalui serangkaian pertempuran dan mulai mengosongkan Run. Pohon-pohon palanya ditebang dan penduduknya dibunuh atau diperbudak, hanya ternak yang boleh berada di sana.

Inggris beberapa kali mencoba kembali ke Run karena menganggap pulau tersebut adalah miliknya, mengingat penduduk telah terikat kontrak politik dengan takhta Inggris sejak 1616 tersebut, juga agar akses terhadap aset komoditi pala tidak terputus.

Inggris memutuskan untuk merebut Nieuw Nederland pada 1664. Selama 1665-1667, Inggris dan Belanda berperang untuk memperebutkan kontrol terhadap lautan dan jalur dagang di Hindia Barat dan Hindia Timur.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat