kievskiy.org

Kenapa Belanda Diminta Kembalikan Rp504 Triliun? Simak Asal-usul 'Uang Kedaulatan' yang Dibayar Indonesia

Ilustrasi koin gulden.
Ilustrasi koin gulden. /Pixabay/FunkyNL

PIKIRAN RAKYAT - Belanda akhirnya mengakui kemerdekaan Indonesia jatuh pada 17 Agustus 1945. Namun, hal itu berarti apa yang dilakukan Negara Kincir Angin tersebut di Indonesia sepanjang 1945 sampai 1949 adalah agresi militer.

Pasalnya, Belanda berupaya menyerang kedaulatan negara yang sudah merdeka. Sehingga ada konsekuensi dari serangan itu, yakni tuntutan ganti rugi atas apa yang terjadi.

Ketua Komite Utang Kehormatan Belanda, Jeffry Pondaag pun mengatakan bahwa pengakuan yang disampaikan Belanda memiliki konsekuensi hukum. Dia menegaskan, pengakuan kemerdekaan Indonesia tidak berhenti sampai di situ, karena apa yang diputuskan Belanda tersebut berarti mereka harus mengakui telah melakukan kejahatan perang.

"Artinya Belanda melakukan kejahatan perang pada masa perang kemerdekaan karena menyerang wilayah negara lain. Istilah Hindia Belanda juga harus dihilangkan dari semua buku, dan uang 4,5 miliar gulden (Rp504 triliun) yang dibayarkan Indonesia kepada Belanda harus dikembalikan dengan bunga yang mencapai 24 miliar (sekitar Rp1.913 triliun)," katanya.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Belanda, Awal Mula Terbentuknya Negeri Kincir Angin

Lalu, kenapa Belanda harus mengembalikan uang sebesar 4,5 miliar gulden kepada Indonesia? Kenapa 4,5 miliar gulden setara dengan Rp504 triliun? Dirangkum Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber, berikut penjelasannya.

Uang Kedaulatan Indonesia

Pada saat Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda, pada 23 Agustus sampai 2 november 1949, perwakilan Indonesia, Belanda, dan Bijeenkomst vor Federaal Overleg (BFO) berkumpul. BFO merupakan negara-negara yang diciptakan oleh Belanda di berbagai kepulauan Indonesia.

Hasil KMB memutuskan bahwa pihak Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Indonesia yang kala itu masih bernama RIS atau Republik Indonesia Serikat. Wilayah RIS yang diakui adalah sebagian Pulau Jawa, Sumatra, dan Madura. Sementara Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu dari negara bagian RIS.

Demi bisa bebas dan mendapat kedaulatan, Indonesia diharuskan membayar sejumlah uang kepada pemerintah Belanda. Belanda menuturkan bahwa Indonesia wajib mengganti rugi dana yang sudah dikeluarkan mereka untuk agresi selama masa revolusi fisik mulai 1945 sampai 1949.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat