PIKIRAN RAKYAT - Sedikitnya enam orang termasuk seorang polisi negara bagian Pennsylvania tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangkaian kekerasan akhir pekan dan penembakan massal di seluruh Amerika Serikat (AS).
Penembakan di pinggiran Kota Chicago, negara bagian Washington, Pennsylvania, St. Louis, California Selatan, dan Baltimore terjadi setelah lonjakan pembunuhan dan kekerasan lainnya selama beberapa tahun terakhir yang menurut para ahli dipercepat selama pandemi Covid-19.
"Tidak diragukan lagi bahwa telah terjadi lonjakan kekerasan. Beberapa kasus ini tampaknya hanya perselisihan, sering kali di antara remaja, dan perselisihan itu dilakukan dengan senjata api, bukan dengan tinju," kata Daniel Nagin, seorang profesor kebijakan publik dan statistik di Carnegie Mellon University.
Para peneliti tidak sepakat mengenai penyebab peningkatan tersebut. Teori-teori yang ada termasuk kemungkinan bahwa kekerasan didorong oleh maraknya senjata api di AS, atau taktik polisi yang kurang agresif atau penurunan penuntutan untuk pelanggaran ringan atas pelanggaran senjata api.
Baca Juga: Kerusuhan Penjara di Honduras Tewaskan 41 Narapidana Wanita
Hingga Minggu, 18 Juni 2023 malam, tidak ada satu pun dari peristiwa tersebut yang sesuai dengan definisi pembunuhan massal, karena kurang dari empat orang tewas di setiap lokasi. Namun, jumlah korban luka-luka di sebagian besar kasus memang sesuai dengan definisi penembakan massal yang diterima secara luas.
Berikut ini adalah beberapa penembakan yang terjadi pada akhir pekan ini:
1. Willowbrook, Illinois
Satu orang tewas dan sedikitnya 22 orang terluka dalam penembakan pada Minggu dini hari dalam sebuah pesta di sebuah tempat parkir di pinggiran Kota Chicago.
Kantor sheriff DuPage County menggambarkan sebuah ‘pertemuan damai’ untuk merayakan tanggal 17 Juni yang tiba-tiba berubah menjadi kekerasan di Willowbrook, sekira 32,2 km barat daya Chicago.