kievskiy.org

Xi Jinping Disebut Diktator oleh Joe Biden, Begini Balasan China

Xi Jinping menyampaikan sebuah pidato penting pada upacara peringatan 100 tahun berdirinya CPC di Beijing, pada 1 Juli 2021.
Xi Jinping menyampaikan sebuah pidato penting pada upacara peringatan 100 tahun berdirinya CPC di Beijing, pada 1 Juli 2021. /Xinhua/Ju Peng

PIKIRAN RAKYAT – China membalas sebutan ‘diktator’ yang dilontarkan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden kepada Presiden Xi Jinping dengan mengatakan bahwa pernyataan tersebut tidak masuk akal dan memprovokasi. Pernyataan ini menjadi gejolak yang mengejutkan setelah upaya dari kedua belah pihak untuk mengurangi gesekan.

Biden menyampaikan komentarnya sehari setelah Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyelesaikan kunjungannya ke China yang bertujuan untuk menstabilkan hubungan antara kedua negara tersebut.

Pada sebuah acara galang dana di California, Biden mengatakan bahwa Xi sangat marah ketika sebuah balon yang dicurigai sebagai pesawat mata-mata China dijatuhkan dari jalur udara AS pada awal tahun ini.

“Alasan mengapa Xi Jinping menjadi sangat marah ketika saya menembak jatuh balon dengan peralatan mata-mata di dalamnya adalah karena dia tidak tahu bahwa balon itu berada di wilayah kita,” kata Biden.

Baca Juga: Kapal Selam Titanic Ditemukan Hancur Berkeping-keping, Dikabarkan Tak Ada Penumpang Selamat

“Hal yang sangat memalukan bagi para diktator ketika mereka tidak tahu dengan apa yang terjadi. Balon itu sudah melenceng dari jalurnya,” ujarnya menambahkan.

Xi menjadi pemimpin China yang paling berkuasa sejak zaman Mao Zedong setelah ia mendapatkan masa jabatan yang ketiga pada Maret dan menjadi kepala Partai Komunis pada Oktober.

Dia memimpin sistem satu partai yang disebut sebagai kediktatoran oleh kelompok hak asasi manusia, para pemimpin dan akademisi barat. Hal ini didasarkan karena ia tidak memiliki peradilan yang independen, media yang bebas, atau hak pilih universal untuk jabatan nasional.

Para pengkritik Xi dan partainya disensor di semua media sosial karena berpotensi untuk ditangkap dan ditahan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat