kievskiy.org

Vladimir Putin Kebakaran Jenggot, Bersumpah Hancurkan Tentara Bayaran Wagner yang Memberontak

Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Presiden Rusia, Vladimir Putin. /Pixabay/Dimitro Sevastopol

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Rusia Vladimir Putin mengikrarkan sumpah untuk menghancurkan pemberontakan bersenjata oleh kelompok tentara bayaran Wagner. Pengkhianatan ini dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin, ditandai dengan perebutan kendali kota selatan demi menggulingkan pemerintahan Putin.

Bertujuan menggantikan dominasi militer, pemberontakan bersenjata oleh kelompok milisi Wagner Prigozhin ini merupakan yang pertama di Rusia, sejak perang Chechnya 20 tahun silam. Berdasarkan pantauan media setempat, kelompok tersebut berhasil menguasai jalan-jalan Rostov-on-Don, sebuah kota berpenduduk lebih dari satu juta orang dekat perbatasan Ukraina.

Prigozhin menegaskan pihaknya telah merebut markas Distrik Militer Selatan Rusia, setelah mengerahkan pasukannya dari arah Ukraina. Adapun kota yang telah dikuasai para pemberontak tersebut merupakan lokasi krusial, sebab berfungsi sebagai pusat logistik belakang utama pasukan invasi Putin.

Berbeda dengan situasi Presiden Putin yang kebakaran jenggot, penduduk justru bebas berlalu-lalang sambil merekam dengan ponsel, saat pejuang Wagner mengambil posisi di pusat kota, menaiki kendaraan lapis baja dan tank tempur besar.

Baca Juga: Megawati: Ada Parpol Sudah Ingin Ikut PDIP, Ada Juga yang Masih Mikir

Sumber keamanan Rusia mengatakan, para tentara Wagner tersebut juga telah menguasai seluruh fasilitas militer di kota Voronezh, di sebelah utara jalan menuju Moskow. Namun, menurut keterangan Reuters, situasi sebenarnya di Voronezh belum dapat dikonfirmasi.

Sementara itu, Moskow meningkatkan keamanan di jalan-jalan. Lapangan Merah bahkan diblokir menggunakan penghalang logam.

"Pemberontakan ini adalah tikaman dari belakang. Ambisi yang berlebihan dan kepentingan pribadi telah menyebabkan pengkhianatan," ucap Putin dalam pidato yang disiarkan di televisi setempat, dikutip Sabtu, 24 Juni 2023.

"Ini merupakan pukulan bagi Rusia, bagi rakyat kami. Dan tindakan kami untuk mempertahankan Tanah Air dari ancaman semacam itu akan sangat keras," ucapnya lagi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat