kievskiy.org

7 Perusahaan Tentara Bayaran Terbesar di Dunia Selain Wagner Group

Pasukan Wagner Group, perusahaan militer di Rusia.
Pasukan Wagner Group, perusahaan militer di Rusia. /Reuters/Stringer

PIKIRAN RAKYAT – Perusahaan tentara bayaran, Wagner Group, ramai diperbincangkan karena melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Rusia pada Sabtu, 24 Juni 2023. Kepala Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, menuding militer Rusia yang pertama kali memprovokasinya dengan menembaki 1.000 anak buahnya.

Akibatnya, Wagner Group menarik mundur pasukannya dari medan perang Rusia-Ukraina dan diduga menghimpun kekuatan di wilayah Rostov-on-Don untuk melakukan pemberontakan.

Selain Wagner Group di Rusia, terdapat sejumlah perusahaan militer yang memiliki kekuatan besar di dunia, berikut adalah daftarnya sebagaimana dikutip Pikiran-rakyat.com dari TopTenz.

Yehgeny Prigozhin, pemimpin Wagner Group.
Yehgeny Prigozhin, pemimpin Wagner Group. REUTERS/Alexander Ermochenko

Baca Juga: Siapa Yevgeny Prigozhin? Bos Wagner Group dan Pemimpin Kudeta di Rusia yang Buat Putin Ketar-ketir

1. G4S

G4S adalah kontraktor militer terbesar di dunia dan telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa sejak dimulainya "Perang Melawan Teroris" pada 2001 usai tragedi 9/11 WTC. Mereka mengklaim memiliki operasi di lebih dari 120 negara dan memiliki sekitar 620.000 tentara di seluruh dunia. Jumlah tersebut tiga kali lebih besar dari kekuatan militer Britania Raya, dengan teknologi intelijen dan perang yang setara atau bahkan lebih baik.

G4S juga merupakan pemberi kerja swasta terbesar ketiga di dunia setelah Walmart dan Foxconn. Seperti banyak perusahaan militer swasta terbesar lainnya, G4S berbasis di Britania Raya dan menyediakan berbagai layanan kepada banyak klien dalam berbagai situasi di seluruh dunia.

2. DynCorp

DynCorp adalah perusahaan militer swasta yang berasal dari Amerika Serikat. Berbasis di Virginia, DynCorp telah menjadi tulang punggung operasi militer AS di berbagai negara selama bertahun-tahun, termasuk Irak, Afghanistan, Bosnia, Sri Lanka, Kuwait, dan Bolivia, antara lain.

Meskipun situs web resminya mengklaim bahwa mereka adalah perusahaan keamanan yang patuh hukum, namun kenyataannya, mereka dituduh melakukan sejumlah pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Salah satu yang paling terkenal adalah skandal seks di Bosnia, di mana personel DynCorp terlibat dalam perdagangan ilegal wanita di bawah umur. DynCorp juga diduga terlibat dalam berbagai operasi gelap dan ilegal di berbagai perang di seluruh dunia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat