kievskiy.org

Update Kerusuhan di Prancis: 719 Orang Ditangkap pada Minggu 2 Juli 2023

Ilustrasi kerusuhan. Dalam kerusuhan di Prancis, update saat ini adalah para demonstran menembakkan senapan mereka ke udara.
Ilustrasi kerusuhan. Dalam kerusuhan di Prancis, update saat ini adalah para demonstran menembakkan senapan mereka ke udara. /Pexels

PIKIRAN RAKYAT – Kerusuhan di Prancis yang dipicu penembakan remaja 17 tahun bernama Nahel M, disebut sudah mulai mereda pada Sabtu, 1 Juli 2023 malam. Sebanyak 45.000 personel kepolisian dikerahkan ke berbagai penjuru Prancis untuk mengamankan kerusuhan tersebut.

Kementerian Dalam Negeri Prancis mengungkapkan kerusuhan mereda setelah Nahel M dimakamkan pada Sabtu, 1 Juli 2023. Nahel disebut ditembak polisi gegara melanggar lalu lintas di wilayah pinggiran Paris, Nanterre pada Selasa 27 Juni 2023.

Kerusuhan yang terjadi muncul karena banyaknya kemarahan atas tindakan polisi tersebut. Perusuh banyak yang membakar mobil, dan angkutan umum, hingga menjarah toko.

Para perusuh juga menargetkan balai kota, kantor polisi, dan sekola-sekolah yang ada di lokasi tersebut. Melansir Reuters, hingga Sabtu malam sudah ada 719 orang yang ditangkap dalam kerusuhan tersebut.

Baca Juga: Eva Manurung Tiba-Tiba Ingin Virgoun dan Inara Rusli Rujuk, Terungkap Alasannya

Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan orang yang ditangkap pada Jumat, 30 Juni 2023 lalu, sebanyak 1.311 orang. Sedangkan pada Kamis, 29 Juni 2023 malam ada 875 orang yang ditangkap aparat.

“Empat puluh lima ribu petugas polisi dan ribuan petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan untuk menegakkan ketertiban. Tindakan mereka membuat malam menjadi lebih tenang,” kata Kementerian Dalam Negeri.

Kerusuhan paling parah terjadi di Marseille, lantaran polisi menembakkan gas air mata di jalanan. Banyak pemuda yang terkena gas air mata hingga larut malam di kota tersebut.

Turis-turis dan warga negara asing mendapat peringatan untuk tak bepergian lantaran kondisi yang belum kondusif. Kedutaan Besar Indonesia untuk Prancis menyatakan tak ada WNI yang menjadi korban dalam kerusuhan tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat