kievskiy.org

Terkuak Penyebab Jatuhnya Pesawat Ukraina yang Tewaskan 176 Orang Saat Hubungan Iran dan AS Memanas

Ilustrasi pesawat tempur
Ilustrasi pesawat tempur /Pixabay Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Penyebab insiden tertembaknya pesawat Ukraina yang menewaskan 176 penumpang beberapa waktu lalu akhirnya mulai terkuak.

Pada saat kejadian nahas tersebut tengah terjadi ketegangan antara Iran dengan Amerika Serikat (AS) imbas dibunuhnya jenderal Iran.

Setelah beberapa lama dilakukan penyelidikan terhadap kotak hitam pesawat Ukraina itu, terkuak bahwa pesawat ditembak jatuh.

Baca Juga: Kepergok Temani Rizky Billar Main Sepak Bola, Lesty Kejora Diam Seribu Kata

Pesawat penumpang itu dihantam oleh dua rudal sekaligus dengan selisih waktu hanya 25 detik saja.

Pada saat dihantam rudal yang pertama, seluruh penumpang dinyatakan masih selamat. Namun pada saat rudal kedua menghantam, pesawat itu jatuh dan menewaskan orang-orang di pesawat tersebut.

Hal ini diumumkan oleh kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran menandai laporan resmi pertama mengenai isi suara kokpit dan rekaman data, yang pada Juli dikirim ke Prancis untuk dipecahkan sandinya.

Baca Juga: Sumpah Presiden PSG Setelah Timnya Takluk dari Bayern Muenchen di Final Liga Champions

Teheran mengaku bahwa pihaknya tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina pada Januari, di saat ketegangan dengan Amerika Serikat semakin meningkat. Seluruh 176 orang di dalam pesawat tewas.

"19 detik setelah rudal pertama menghantam pesawat, suara pilot di dalam kokpit, yang mengindikasikan bahwa para penumpang masih hidup ... 25 detik kemudian rudal kedua menghantam pesawat," kata Touraj Dehghani-Zanganeh, yang dikutip stasiun TV.

Iran sedang dalam pembicaraan dengan Ukraina, Kanada, dan sejumlah negara lain yang warganegaranya menjadi penumpang pesawat nahas tersebut dan yang meminta investigasi penuh dalam insiden tersebut.

Baca Juga: Link Pengumuman Hasil UMPTKIN 2020, Diumumkan Pukul 14.00 WIB Hari Ini

"Analisis data dari kotak hitam seharusnya tidak dipolitisasi," ucap Zanganeh dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Korps Pengawal Revolusi Iran menembak jatuh pesawat milik Ukraine International Airlines dengan rudal darat ke udara pada 8 Januari, tak lama setelah lepas landas dari Teheran. Iran lantas mengakui peristiwa itu sebagai "kecelakaan fatal" oleh pasukan yang sedang dalam kondisi siaga tinggi selama konfrontasi dengan AS. Pejabat Iran dan Ukraina mengadakan pembicaraan mengenai kompensasi bagi keluarga korban dan pembicaraan itu akan dilanjutkan pada Oktober mendatang.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat