kievskiy.org

Makin Banyak Memakan Korban, Mauritius Dituntut Gelar Investigasi Soal Tumpahan Minyak Kapal Jepang

PETUGAS membersihkan pantai di dekat Taman Laut Blue Bay pada Minggu 9 Agustus 2020.*
PETUGAS membersihkan pantai di dekat Taman Laut Blue Bay pada Minggu 9 Agustus 2020.* /Daren Mauree//L'Express Maurice/AFP Daren Mauree//L'Express Maurice/AFP

PIKIRAN RAKYAT - Tumpahan minyak di pesisir Pointe d'Esny, Mauritius memakan semakin banyak korban.

Minyak mentah berwarna hitam pekat yang meluber ke Samudra Hindia menewaskan sejumlah biota laut.

Lusinan lumba-lumba mati gara-gara tumpahan minyak dari kapal Jepang yang karam itu.

Baca Juga: Grand Prix Belgia 2020, Statistik Lewis Hamilton Masih Mendominasi dan Favorit Juara

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera, lembaga swadaya masyarakat (LSM) Greenpeace mendesak pemerintah setempat untuk segera bergerak.

Pernyataan tegas tersebut dilontarkan setelah ditemukan setidaknya 14 ekor mayat lumba-lumba yang terdampar di pantai Mauritius.

"Ini benar-benar kesedihan yang mendalam dan menjadi hari peringatan bagi rakyat Mauritius," ujar Happy Khambule, aktivis senior Greenpeace Afrika pada Rabu 26 Agustus 2020.

Baca Juga: 5 Gaya Joe Taslim saat Main Film Korea 'The Swordsman', Tampil Beda dengan Rambut Gondrong

"Greenpeace menuntut pemerintah untuk menggelar autopsi publik yang terbuka, dan cepat terhadap mayat-mayat yang ditemukan," lanjut manajer kampanye energi dan iklim itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat