kievskiy.org

Vaksin Gelombang Kedua Covid-19 Diyakini Lebih Efektif Membunuh Virus Ketimbang yang Pertama

Ilustrasi Vaksin Covid-19.
Ilustrasi Vaksin Covid-19. /ANTARA /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Tujuh bulan di masa krisis virus Corona, dengan lebih dari 30 vaksin sedang dikembangkan melewati berbagai tahap pengujian klinis yang ketat, banyak kelompok ilmuwan tetap mengandalkan vaksin yang walaupun sekarang belum diuji sama sekali.

Laporan New York Times, Kamis 27 Agustus 2020 mengkonfirmasi setidaknya ada 88 kandidat vaksin yang sedang diuji dan dikembangkan di laboratorium di berbagai negara, 67 dari kandidat tersebut akan mulai tahap pengujian klinis sebelum akhir tahun 2021.

Tahap pengujian tersebut kemungkinan baru akan dilakukan setelah jutaan orang telah mendapat vaksin gelombang pertama. Akan memakan waktu berbulan-bulan untuk memastikan apakah vaksin gelombang kedua aman dan efektif.

Baca Juga: Arsenal vs Liverpool di Community Shield: Tiga Pemain Muda The Gunners Dipanggil Timnas Inggris U-21

Walaupun begitu, para ilmuwan pengembang vaksin tersebut yakin bahwa produk mereka dapat memicu respon imun yang lebih kuat, atau biaya pembuatannya akan jauh lebih murah, atau kedua hal tersebut sekaligus – menjadikan mereka pemenang ‘lambat tapi pasti’ dari perlombaan melawan virus Corona ini.

“Vaksin gelombang pertama mungkin bukanlah yang paling efektif,” ujar Ted Ross, direktur dari Center for Vaccines and Immunology di University of Georgia. Ia adalah salah satu peneliti vaksin eksperimental yang ia harap akan memasuki tahap pengujian di tahun 2021.

Kebanyakan vaksin yang sekarang hampir selesai diuji menggunakan prinsip pemvaksinan yang sama. Vaksin-vaksin tersebut memberikan pasokan protein yang akan melapisi permukaan virus-virus Corona, protein ini disebut spike (yang berbentuk seperti paku-paku yang menancap pada permukaan).

Baca Juga: Banyak Warga Tak Pakai Masker saat PSBB, Pemprov DKI Jakarta Kumpulkan Denda hingga Rp2,7 Miliar

Dengan adanya protein spike di permukaan virus corona, sistem imun akan terpicu untuk memproduksi antibodi yang akan menyerang virus tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat