kievskiy.org

Apa Bedanya Yahudi, Zionis, dan Israel? Tumpang Tindih Agama, Ideologi, dan Politik

Ilustrasi penganut agama Yahudi.
Ilustrasi penganut agama Yahudi. /Pixabay/MoneyforCoffee

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah meletusnya genosida di Gaza, Palestina, perhatian masyarakat dunia ditarik ke jazirah Arab, termasuk bagaimana awal mula konflik di antara kedua pihak.

Tak jarang istilah-istilah yang digunakan untuk merujuk identitas kelompok dalam konflik ini begitu membingungkan. Terutama mengenai Yahudi, Zionis atau Zionisme, dan Israel. Ketiganya beririsan dalam beberepa hal padahal jelas berbeda antara satu dengan yang lain.

Zionisme

Sejatinya, zionisme merupakan ideologi sekaligus gerakan tentang upaya mencapai negara Yahudi merdeka. Tujuan awalnya adalah untuk mendirikan kembali, mengembangkan, dan melindungi negara Yahudi di wilayah Palestina yang sekarang disebut Israel.

Zionis didirikan sebagai organisasi politik pada tahun 1897 di bawah Theodor Herzl, dan kemudian dipimpin oleh Chaim Weizmann.

Kata Zionis berasal dari Sion, sebuah bukit dekat kota Yerusalem. Namun perlu diingat, tidak semua orang Yahudi tinggal di Israel dan tidak semua penduduk Israel adalah orang Yahudi.

Baca Juga: 31 Jurnalis Terbunuh dalam Genosida di Gaza, 4 Diantaranya Warga Asal Israel

Berdirinya 'Negara' Israel

Selama berabad-abad, orang-orang Yahudi telah menetap tersebar di seluruh dunia. Hampir setiap negara memiliki minoritas Yahudi sendiri. Israel dan Amerika Serikat (AS) merupakan dua negara dengan komunitas Yahudi besar.

AS menghimpun 6 juta orang Yahudi, namun dari populasi lebih dari 300 juta jiwa di AS, jumlah itu tentu hanyalah minoritas kecil. Sebaliknya, di Israel, hampir 80 persen penduduknya adalah orang Yahudi.

Negara Israel didirikan di wilayah hasil pencaplokan di Palestina, Timur Tengah, setelah Perang Dunia Kedua, pada tahun 1948. Sebelum kedatangan warga Israel, orang-orang Yahudi telah hidup rukun dan damai bersama umat Islam dan kristen selama ribuan tahun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat