kievskiy.org

Deretan Fakta Kematian Ariel Sharon, PM Israel Terkejam Bantai Warga Palestina

PM Israel Benjamin Netanyahu.
PM Israel Benjamin Netanyahu. /Instagram.com/@b.netanyahu Instagram.com/@b.netanyahu

PIKIRAN RAKYAT - Ariel Sharon menjadi Perdana Menteri Israel pada tahun 2001, menggantikan Ehud Barak. Ia adalah Perdana Menteri Israel yang ke-11 dan menjabat hingga tahun 2006. Selama masa pemerintahannya, Israel menghadapi berbagai tantangan, termasuk konflik berkepanjangan dengan Palestina, terutama selama Intifada Kedua (Intifada Al-Aqsa) yang dimulai pada tahun 2000.

Salah satu tindakan penting yang diambil oleh Ariel Sharon selama masa pemerintahannya adalah penarikan Israel dari Jalur Gaza pada tahun 2005. Ini dikenal sebagai "penarikan Gaza" atau "penarikan disengaja" yang mengakibatkan pengosongan pemukiman-pemukiman Israel di Jalur Gaza. Keputusan ini sangat kontroversial, dan menimbulkan perdebatan yang dalam di Israel, serta menghasilkan dampak besar di wilayah tersebut.

Ariel Sharon juga mendirikan partai politik baru yang dikenal sebagai "Kadima" pada tahun 2005, yang kemudian memainkan peran penting dalam politik Israel setelah kematian Sharon pada tahun 2014. Kariernya sebagai Perdana Menteri Israel memiliki dampak besar dalam sejarah Israel dan konflik Israel-Palestina.

Baca Juga: Cerita WNI yang Berhasil Dievakuasi dari Gaza: Horor, Penuh Tragedi Kematian

Berikut Deretan Fakta Ariel Sharon:

  • Ariel Sharon, Jadi Zionis Sejak Muda

Ariel Sharon adalah seorang tokoh politik Israel yang memiliki latar belakang militer yang kuat dan karier politik yang panjang. Ia memainkan peran penting dalam sejarah Israel dan konflik Israel-Palestina. Seperti banyak orang Yahudi di masa awal pembentukan negara Israel, Sharon memang memiliki pandangan dan keyakinan yang mendukung gerakan Zionis sejak muda.

Gerakan Zionis adalah gerakan politik yang mendorong pembentukan negara Yahudi di Palestina historis, dan gerakan ini tumbuh pesat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Ariel Sharon dilahirkan dalam masyarakat Yahudi Sefardi yang mendukung Zionisme, dan pada masa muda, ia aktif dalam organisasi-organisasi pemuda yang terlibat dalam pembangunan negara Israel. Ia juga menjadi anggota kelompok paramiliter Yahudi Haganah, yang berperan penting dalam Perang Kemerdekaan Israel pada tahun 1948.

Setelah berakhirnya layanan militer aktifnya, Ariel Sharon memasuki politik Israel, menjadi anggota sayap kanan politik Israel dan berkomitmen untuk keamanan dan keberlanjutan Israel sebagai negara Yahudi. Pandangannya tentang solusi konflik Israel-Palestina dan pendekatan terhadap wilayah Palestina sangat mendukung kebijakan yang kuat bagi Israel.

Dengan demikian, Ariel Sharon adalah seorang Zionis yang kuat dan mendukung pembentukan serta kelangsungan negara Israel sejak masa muda, dan keyakinannya ini membentuk dasar untuk karier militernya dan karier politiknya yang panjang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat