kievskiy.org

Ibu di Palestina Bilang Tak Ada Lagi Tempat yang Aman untuk Berlindung, Sekolah Ditembaki

Warga Palestina duduk di antara puing-puing gedung hunian yang rusak, usai serangan Israel, di Gaza, 10 Oktober 2023.
Warga Palestina duduk di antara puing-puing gedung hunian yang rusak, usai serangan Israel, di Gaza, 10 Oktober 2023. /Reuters/Mohammed Saleem

PIKIRAN RAKYAT - Serangan penjajah Israel ke berbagai titik membuat warga Palestina tak memiliki tempat aman. Seorang ibu yang merupakan korban selamat pengeboman penjajah Israel di Sekolah al-Fakhoora menceritakan hari kelam saat anaknya terkena pecahan peluru.

"Saya bersama anak-anak saya mencoba mendapatkan telur segar untuk diberikan kepada mereka. Mereka kelaparan selama berhari-hari, saya berhasil mendapatkan makanan dan dalam perjalanan pulang rudal ditembakkan ke gedung sekolah. Putri saya terkena pecahan peluru," tutur dia.

Senada dengan wanita tersebut, salah seorang wanita yang menjadi korban serangan Israel juga menyebut, tak ada tempat aman untuk berlindung.

"Ketika rumah kami dibom, kami tidak punya tempat tujuan selain gedung sekolah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Kami pikir sekolah bisa lebih aman," tutur dia, "sekarang, tidak ada tempat yang aman; sekolah-sekolah ditembaki oleh rudal."

Kata dia, di tempatnya berlindung tak ada makanan atau air, tak ada listrik. Sembari menangis dia menceritakan, anak-anak mengalami kelaparan.

"Bahkan pakaian - kami berlari menyelamatkan diri tanpa alas kaki. Kami dihujani rudal; anak-anak kami yang kelaparan dibunuh, dicabik-cabik; yang lain menderita luka kritis," kata dia, "anak-anak kami kelaparan dan mengalami pendarahan; Seluruh dunia menyaksikan."

Pejabat kesehatan mengungkapkan, serangan penjajah Israel di Sekolah al-Fakhoora menewaskan 12 orang. Seorang saksi mata bahkan mengungkap peristiwa yang terjadi di sana.

"Kami dibom di dalam sekolah. Anak-anak itu bersama kami," kata saksi mata itu.

Sementara saksi lain berujar, empat orang keluarganya tewas dan terluka. "Kami tak ada hubungannya dengan apa pun yang berhubungan dengan gerakan Hamas," kata dia sambil menangis.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat