PIKIRAN RAKYAT - Lebih dari 10.000 warga Palestina telah dibunuh oleh tentara Israel di Jalur Gaza yang terkepung sejak 7 Oktober, lebih dari 4.000 anak-anak dan 2.550 wanita.
Sekitar 24.800 orang lainnya, termasuk 10.000 anak-anak, terluka, dan 1,5 juta orang –sekitar 60 persen dari populasi terpaksa mengungsi dari rumah mereka dengan harapan dapat menghindari kematian.
Lalu apa yang terjadi pada warga Palestina di luar Gaza?
Di bawah pendudukan militer Israel selama 56 tahun di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, pasukan Israel secara teratur melepaskan tembakan ke arah warga Palestina yang tidak bersenjata dalam penggerebekan dan konfrontasi harian.
Jumlah warga Palestina yang terbunuh pada tahun 2023 telah jauh melampaui angka kematian tahun lalu.
Tak hanya militernya, warga Israel juga kerap melakukan aksi kekerasan terhadap warga Palestina yang bermukim di sekitar Tepi Barat dan Yerusalem.
Sejak 1 Januari 2023, pasukan dan pemukim Israel telah membunuh sedikitnya 371 orang di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki. Setidaknya 43 di antaranya adalah anak-anak.
Baca Juga: Suara Mereka yang Bertahan di Gaza: antara Tanah Kami Diduduki atau Langsung Menghadap Tuhan
Padahal penduduk Israel yang berada di Tepi Barat dan Yerusalem timur merupakan pemukiman ilegal. Mereka membangun rumahnya di atas tanah milik warga Palestina.