PIKIRAN RAKYAT – Ratusan warga Gaza utara dan barat dipaksa pindah ke selatan oleh penjajah Israel. Dalam aksi genosida itu, penjajah Israel selalu berlindung di bawah dalih melawan Hamas, yang dinilai tidak masuk akal.
Masyarakat dunia lebih menganggap penjajah Israel tengah melakukan pembersihan etnis, dan mengusir warga Gaza, Palestina dari tanah kelahiran mereka. Penjajah Israel terang-terangan ingin menhancurkan Gaza dan menumpas manusia yang ada di dalamnya.
Penjajah Israel bahkan tak patuh dengan adanya hukum internasional, dan desakan dunia untuk melakukan gencatan senjata di Gaza. Mereka menyatakan bahwa penduduk Gaza tak layak untuk hidup.
Setiap harinya penjajah Israel menyerang tempat-tempat vital mulai dari rumah sakit, kamp pengungsian hingga toko makanan. Hal itu memicu kelaparan dan kematian yang sangat tinggi di Gaza.
Baca Juga: Apa Itu Zionis? Simak Sejarah Singkat Gerakan Ultra Nasionalis Kaum Yahudi Mendirikan Negara Israel
Pada 8 November 2023, warga Gaza berbondong-bondong mengungsi ke selatan. Hal itu karena penjajah Israel makin merangsek dan menghancurkan pemukiman warga, hingga ketegangan makin meningkat.
Sejumlah warga Gaza menyusuri jalan bermil-mil dengan mengangkat tangan, dan mengibarkan bendera putih. Mereka diawasi dengan sangat ketat oleh para tentara penjajah Israel.
Jeritan warga Gaza
Beberapa warga yang diwawancarai media menyatakan bahwa pengungsian itu hanya sementara. Mereka akan tetap kembali ke tanah kelahiran yang menjadi tempat mereka bertumpu.
“Apa yang membuat kamu tetap di sini?” ujar sang wartawan.