kievskiy.org

Presiden Filipina Sebut Myanmar Sebagai Permasalahan Sulit dan Kompleks di ASEAN

Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr.
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr. //Reuters/Eloisa Lopez /Reuters/Eloisa Lopez

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menggambarkan Myanmar sebagai isu yang sulit ditangani bagi ASEAN. Hal tersebut, Presiden Marcos uraikan dalam Forum Hawaii yang ditayangkan secara langsung di Filipina pada Senin, 20 November 2023.

Diketahui, kondisi saat ini di Myanmar masih dikuasai oleh pemerintahan militer dan hal ini menjadi tantangan berat bagi upaya penyelesaian ASEAN.

Marcos Jr. menyatakan keprihatinannya karena minimnya kemajuan dalam mencapai solusi, bahkan situasinya malah semakin memburuk.

Meskipun ASEAN telah berkomitmen untuk menemukan resolusi, Marcos Jr. mencatat bahwa kompleksitas masalah tersebut melibatkan aspek kemanusiaan yang sulit diatasi.

Baca Juga: Komnas HAM Terima Email Dugaan Penjualan Senjata Ilegal ke Militer Myanmar oleh BUMN

“Terdapat berbagai upaya yang mendorong ASEAN untuk menyelesaikan isu ini, tapi masalahnya, isu tersebut sangat kompleks dan sulit untuk diatasi,” katanya.

Lebih dari 1 juta warga Myanmar mengungsi

Menurut laporan, lebih dari satu juta warga Myanmar telah menjadi pengungsi sejak junta militer Myanmar melancarkan kudeta pada Februari 2021 lalu.

Adapun, kudeta junta militer ini menghancurkan periode demokrasi yang sedang berkembang selama satu dekade dan menyebabkan negara tersebut terjerumus ke dalam konflik dan kehancuran ekonomi.

Setelah merebut kekuasaan dari pemerintahan yang dipilih dengan dipimpin oleh penerima Nobel Aung San Suu Kyi, tindakan keras junta militer terhadap para oposisi telah memicu munculnya gerakan perlawanan yang semakin kuat dan agresif.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat