kievskiy.org

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Perang Sampai Kami Mencapai Tujuan Kami

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz (tidak digambarkan) di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz (tidak digambarkan) di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. /ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri Israel Penjajah Benjamin Netanyahu menegaskan akan melanjutkan perang hingga semua tujuannya tercapai. Hal ini disampaikan ketika ia bertemu para menterinya dalam pembahasan kesepakatan terkait sandera Hamas.

Israel secara terang-terangan mengakui bakal melanjutkan perangnya melawan Hamas meski telah ada kesepakatan gencatan senjata sementara untuk membebaskan sandera.

“Kami sedang berperang, dan kami akan melanjutkan perang. Kami akan melanjutkannya sampai kami mencapai semua tujuan kami," ujar dia, dalam pernyataan video yang disiarkan televisi, dikutip dari The Guardian, Rabu, 22 November 2023.

Kabinet penuh Israel Penjajah telah berdiskusi membahas kemungkinan kesepakatan penyanderaan, menyusul pertemuan kabinet perang dan kabinet keamanan. Kabinet Israel diperkirakan akan melakukan pemungutan suara mengenai gencatan senjata sementara, selama beberapa hari.

Langkah ini dimaksudkan untuk memfasilitasi pembebasan sekitar 50 dari 240 sandera yang ditahan oleh Hamas. Israel bersumpah untuk melanjutkan perang sampai menghancurkan kemampuan militer Hamas dan mengembalikan semua sandera.

Hamas hingga saat ini baru membebaskan empat sandera, yaitu, warga AS Judith Raanan (59), dan putrinya, Natalie Raanan (17), pada tanggal 20 Oktober, dengan “alasan kemanusiaan,” dan wanita Israel Nurit Cooper (79), dan Yocheved Lifshitz (85), pada 23 Oktober.

“Kami sebelumnya menyatakan kesediaan kami untuk melepaskannya karena alasan kemanusiaan, namun musuh (Israel Penjajah) mengulur waktu dan hal ini menyebabkan kematiannya,” kata Brigade Al Quds, di saluran Telegramnya.

Pembebasan sandera pertama diperkirakan terjadi pada Kamis, 23 November, jika kesepakatan disetujui. Media Israel, termasuk berita Channel 12, melaporkan bahwa jika kesepakatan itu disetujui maka pembebasan sandera pertama akan dilakukan besok.

Baca Juga: Kenapa Israel Penjajah Bantai RS di Gaza? Mengungkap Peran Lampu Hijau AS dalam Serangan Brutal di Palestina

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat