kievskiy.org

Gerakan Boikot Produk Penjajah Israel Penting Raih Perhatian Politik, PBNU: Sekarang Sudah Terasa

Ilustrasi aksi boikot produk atau perusahaan terafiliasi penjajah Israel.
Ilustrasi aksi boikot produk atau perusahaan terafiliasi penjajah Israel. /Pixabay/ Paolo Trabattoni

PIKIRAN RAKYAT – Gerakan boikot produk yang terafiliasi atau mendukung penjajah Israel disorot Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf menilai gerakan tersebut penting dilakukan agar meraih perhatian politik.

"Gerakan boikot cukup penting untuk mendapatkan perhatian politik dan saya kira sekarang juga sudah terasa," ujar Gus Yahya di Jakarta, Selasa, 21 November 2023.

Masyarakat Indonesia sendiri sudah melakukan gerakan boikot produk terafiliasi Israel ini dalam beberapa waktu ke belakang. Gerakan ini menjadi upaya masyarakat, khususnya di Indonesia yang menentang genosida penjajah Israel terhadap masyarakat Gaza di Palestina.

Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina beberapa waktu yang lalu.

Gus Yahya mengatakan, memboikot produk Israel memang menjadi satu langkah penting. Namun, hal tersebut tidaklah cukup.

Dia menilai perlu ada solusi yang lebih nyata untuk menyelesaikan tragedi kemanusiaan yang dialami warga Palestina. Yang paling penting dan konkret adalah menyerukan agar genosida penjajah Israel segera dihentikan.

"Ini penting untuk mendapatkan perhatian politik, tetapi harus dipikirkan jalan keluar yang masuk akal dan possible. Bukan cuma sekadar harapan, tetapi betul-betul yang workable yang bisa dilakukan jalan keluarnya," ucap dia, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.

Bahkan, saat ini gerakan boikot bukan hanya terjadi kepada produk Israel. Mereka yang mendukung agresi Israel juga saling memboikot produk Palestina.

Baca Juga: Kondisi Palestina Terkini: 31 Bayi Prematur Dievakuasi dari RS Al-Shifa, Tak Ada yang Didampingi Keluarga

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat