kievskiy.org

Keluarga Sandera Hamas asal Thailand: Dia Tak Disiksa, Dia Diurusi dengan Sangat Baik

 Para sandera Hamas pada serangan 7 Oktober di Israel, mengacungkan jempol saat mereka diserahkan oleh militan Hamas kepada anggota Komite Palang Merah Internasional, 26 November 2023.
Para sandera Hamas pada serangan 7 Oktober di Israel, mengacungkan jempol saat mereka diserahkan oleh militan Hamas kepada anggota Komite Palang Merah Internasional, 26 November 2023. /Handout Militer Hamas melalui REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Keluarga sandera Hamas asal Thailand menceritakan kondisi korban konflik itu setelah dipulangkan, dalam kesepakatan gencatan senjata kelompok tersebut dengan Israel Penjajah.

Roongarun Wichanguen, saudara perempuan Vetoon Phoome (33) yang disandera Hamas mengatakan, ekspektasi keluarga dan kenyataan di lapangan begitu berbanding terbalik.

Pasalnya, tak seperti bayangan keluarga, Vetoon Phoome pulang dalam keadaan sehat, bahagia, dan tak kurang suatu apa pun.

Pertukaran sandera dan tahanan antara Israel Penjajah dengan Hamas dimulai sejak Jumat, 24 November 2023. Secara bertahap, masing-masing pihak memulangkan sandera mereka. Termasuk saudara laki-laku Wichaguen.

Dia mengaku masih tak percaya saudara laki-lakinya bisa pulang kembali ke rumah setelah ditahan berminggu-minggu oleh Hamas.

"Ini di luar ekspektasi saya. Saya kira dia termasuk ke dalam 16 orang yang (katanya) ditembak mati, keluarga kami sangat sedih. Tapi saat mereka memulangkan jasad-jasad (16 orang) dia tidak ada di sana," ujarnya, dikutip dari Barrons's, Minggu, 26 November 2023.

"Saya sangat bahagia sekarang karena tadinya saya kira nihil harapan, dia adalah sandera, mengira dia disiksa atau dibunuh di terowongan, tapi ternyata harapan itu mendadak datang," katanya.

Wichanguen lantas mengatakan, kondisi fisik dan psikis Vetoon Phoome dalam keadaan baik. Dia bahkan mengatakan saudaranya tidak seperti tawanan yang dikurung di terowongan, sebagaimana pemberitaan banyak beredar.

"Wajahnya begitu bahagia dan dia tampak baik-baik saja. Dia bilang dia tidak disiksa ataupun dilecehkan. Dia bahkan mengaku diberi makan dengan baik. Dia diurusi dan dijaga dengan begitu baik (oleh Hamas). (Dari ceritanya) sepertinya dia tinggal di suatu rumah, bukan terowongan," kata Wichanguen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat