kievskiy.org

Kim Jong Un Menangis, Minta Perempuan di Korea Utara Lahirkan Anak yang Banyak

Kim Jong Un mengirimkan ucapan selamat kepada Ratu Elizabeth II.
Kim Jong Un mengirimkan ucapan selamat kepada Ratu Elizabeth II. /Reuters/Damir Sagolj

PIKIRAN RAKYAT - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengejutkan dunia dengan menangis di depan ribuan perempuan dalam acara Pertemuan Ibu Nasional di Pyongyang pada Minggu 3 Desember 2023.

Dalam momen yang emosional, Kim meminta perempuan di negara tersebut untuk memperbanyak jumlah anak.

"Ibu-ibu yang saya cintai, mencegah penurunan angka kelahiran dan pengasuhan anak yang baik adalah tugas rumah tangga yang perlu kita tangani," ujar Kim sambil menyeka air matanya, seperti yang dilansir oleh The Independent.

Kim menyampaikan bahwa ibu-ibu di Korea Utara memiliki tanggung jawab besar, termasuk membesarkan anak-anak agar dapat melanjutkan revolusi, menghilangkan praktik non-sosialis, meningkatkan keharmonisan keluarga, serta membangun cara hidup yang bermoral.

Pemimpin Korea Utara juga menekankan pentingnya menerapkan kebijakan komunis, saling membantu, dan memimpin satu sama lain untuk mendominasi masyarakat.

"Menghentikan penurunan angka kelahiran, merawat anak-anak dengan baik, dan mendidik mereka secara efektif," tambah Kim.

Permintaan ini dianggap sebagai upaya Kim Jong Un untuk mengatasi masalah rendahnya angka kelahiran di Korea Utara. Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2023, tingkat kesuburan perempuan di Korut hanya mencapai 1,8, yang merupakan jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh satu perempuan.

Hyundai Research Institute mencatat bahwa tingkat kesuburan Korut mengalami penurunan signifikan setelah bencana kelaparan pada tahun 1990-an. Negara ini juga menerapkan program pengendalian kelahiran pada 1970-1980-an untuk memperlambat pertumbuhan populasi setelah Perang Korea.

Lembaga penelitian tersebut menyatakan bahwa Korea Utara mungkin akan menghadapi kesulitan dalam menghidupkan kembali dan mengembangkan industri manufaktur jika tidak ada cukup tenaga kerja. Permintaan Kim untuk meningkatkan angka kelahiran diharapkan dapat membantu mengatasi masalah ini.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat