kievskiy.org

Kekejaman Penjajah Israel Makin Meningkat, Menlu Retno Marsudi Sebut Kondisi di Gaza Seperti Neraka

Warga Palestina memeriksa rumahnya yang terkena serangan udara Israel, di Kota Gaza, 6 Agustus 2022.
Warga Palestina memeriksa rumahnya yang terkena serangan udara Israel, di Kota Gaza, 6 Agustus 2022. /Reuters/Mohammed Salem

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa situasi di Gaza saat ini seperti neraka, setelah jumlah korban tewas akibat konflik antara penjajah Israel dan Hamas terus meningkat. Hal tersebut, Retno uraikan daLam pertemuan Khusus Dewan Eksekutif WHO di Jenewa, Swiss pada Minggu 10 Desember 2023.

Dalam momen itu, dia juga menyatakan bahwa Rumah Sakit di Gaza, termasuk RS Indonesia, mengalami serangan intensif, yang memaksa mereka untuk menghentikan operasional pada 16 November 2023.

Retno menyatakan bahwa perintah penjajah Israel Defence Force untuk memindahkan suplai medis dari Khan Younis ke gudang yang lebih kecil di Rafah adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia saat menyampaikan keterangan pers secara daring.

Retno menekankan kondisi yang mengkhawatirkan di fasilitas kesehatan Gaza, yang mana hanya 13 dari 36 rumah sakit yang masih aktif, semuanya beroperasi melebihi kapasitas normal hingga 2-3 kali lipat.

Dia juga mencatat bahwa 71 persen fasilitas pelayanan kesehatan di Gaza tidak beroperasi, sementara ketersediaan perlengkapan medis, obat-obatan, makanan, air bersih, bensin, dan listrik semakin terbatas.

"Ratusan pekerja medis terbunuh, sejak penjajah Israel menyerang Gaza," katanya dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Peningkatan penyakit menular di Gaza

WHO melaporkan peningkatan kasus penyakit menular di Gaza, termasuk hampir 130 ribu kasus infeksi pernafasan akut, lebih dari 94 ribu kasus diare, dan lebih dari 2.700 kasus cacar air.

Retno menekankan kehadiran Indonesia dalam pertemuan WHO ini sebagai langkah untuk langsung memberikan kontribusi, mendesak perbaikan fasilitas kesehatan, serta perlindungan terhadap fasilitas dan tenaga kesehatan, termasuk Rumah Sakit Indonesia.

Lebih spesifik, Dewan Eksekutif WHO, yang terdiri dari 34 negara, merupakan organ eksekutif di bawah World Health Assembly, dengan Indonesia terakhir menjadi anggota pada periode 2018-2021.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat