PIKIRAN RAKYAT - Layanan pemantauan iklim Uni Eropa menyatakan asap dari kebakaran yang menghancurkan sebagian besar Pantai Barat Amerika Serikat (AS) ternyata mencapai hingga benua Eropa.
Layanan Uni Eropa itu juga menilai kobaran api di AS ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Data satelit dari Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) menunjukkan bahwa kebakaran hutan yang saat ini berkecamuk di California, Oregon dan Washington State, puluhan hingga ratusan kali lebih intens daripada rata-rata baru-baru ini, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Phys.
Baca Juga: Ahok Tuding Erick Thohir Terima Direksi 'Titipan' untuk Pertamina, Said Didu: Kamu Titipan Siapa?
Akibat sistem tekanan yang kuat, asap dari kebakaran tersebut terperangkap di sepanjang bagian barat Amerika Utara selama berhari-hari. Ini menyebabkan kualitas udara yang berpotensi berbahaya di kota-kota besar seperti Portland, Oregon dan Vancouver dan San Francisco.
Situs NY Metro Weather mengatakan pada hari Selasa bahwa asap itu terlihat di langit Kota New York.
CAMS mengatakan telah melacak perpindahan jarak jauh partikel asap dan kebakaran sejauh 8.000 kilometer mencapai Eropa utara.
Baca Juga: Hak Jawab Manajemen San Diego Hills Atas Berita Unjuk Rasa Puluhan Mantan Satpam
Diperkirakan kobaran api secara signifikan lebih mungkin terjadi saat planet memanas telah memuntahkan lebih dari 30 juta ton karbon dioksida sejak pertengahan Agustus 2020.