kievskiy.org

Pemakaman Warga Muslim di Jepang Ditentang Penduduk Sekitar, Dikhawatirkan Bisa Cemari Tanah dan Air

Ilustrasi Pemakaman.
Ilustrasi Pemakaman. /PIxabay/Michael Gaida

PIKIRAN RAKYAT - Muslim sepanjang selatan Jepang kini sedang menunggu hasil pemungutan suara di Kota Hiji untuk mengetahui mereka memiliki tempat untuk menguburkan jenazah.

Penduduk setempat mengklaim bahwa tradisi Muslim menguburkan tubuh, bukan kremasi, menimbulkan ancaman bagi kesehatan masyarakat karena kontaminasi akan masuk ke dalam tanah serta sumber air yang digunakan untuk irigasi tanaman dan air minum.

Pemimpin muslim di Kota Hiji mengatakan klaim itu sama sekali tidak masuk akal.

Baca Juga: Mulai Besok Trump Larang TikTok di AS, Ini Dampak Bagi Ranah Politik hingga Pengguna Aplikasi

“Kami membangun masjid di Beppu sekitar 10 tahun yang lalu, dan segera setelah itu selesai kami memulai proyek berikutnya, menemukan tempat di mana umat Islam dapat dimakamkan sesuai dengan aturan agama kami,” kata Khan Muhammad Tahir Abbas, kepala Asosiasi Muslim Beppu, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari SCMP.

“Kami ke Kantor Kota Beppu berkali-kali untuk menanyakan apa yang perlu kami lakukan dan mereka tidak pernah menolak permintaan kami untuk memiliki kuburan, tetapi mereka juga tidak pernah menerima kami,” tambahnya.

Dia juga mengatakan Asosiasi Muslim membeli sebidang tanah seluas 8.000 meter persegi di kota tetangga Hiji dengan tujuan membangun pemakaman khusus dengan 120 kuburan.

Baca Juga: 5 Tips dan Etika saat Bersepeda di Jalan Raya Menurut Kominfo

Abbas berasal dari Lahore, Pakistan tetapi ia kini tinggal di Jepang sejak tahun 2001. Dia juga seorang profesor teknologi di Ritsumeikan Asia Pacific University.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat