kievskiy.org

Tentara Israel Penjajah Tarik Dua Brigade Cadangan dari Jalur Gaza Meski Serangan Terus Berlanjut

Asap mengepul di atas Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, terlihat dari Israel selatan, 30 Desember 2023.
Asap mengepul di atas Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, terlihat dari Israel selatan, 30 Desember 2023. /Reuters/Amir Cohen

PIKIRAN RAKYAT - Pada Minggu, 28 Januari 2024, media Israel melaporkan bahwa Tentara Pertahanan Israel (IDF) telah menarik dua Brigade cadangan dari Jalur Gaza. Kedua Brigade tersebut adalah Brigade 4 atau Brigade Kiryati, dan Brigade 55 yang dikenal sebagai 'Ras al-Rumh'.

Dilansir dari Radio Angkatan Darat Israel, Brigade Kiryati dan Brigade 55 meninggalkan Gaza pada Minggu malam, sebagai bagian dari pengurangan pasukan cadangan di wilayah tersebut.

Brigade Cadangan Kiryati, yang terdiri dari ribuan tentara, beroperasi di wilayah utara dan timur Khan Yunis. Keputusan penarikan pasukan ini mengikuti langkah serupa pada Sabtu, 27 Januari 2024, di mana Batalyon Teknik Tempur ke-7107 juga ditarik mundur dari Gaza.

Meskipun penarikan pasukan, bentrokan sengit terjadi antara Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam, dan tentara Israel di garis depan di kota Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.

Koresponden Al Jazeera melaporkan penembakan artileri Israel di sebelah barat Beit Lahia, di Jalur Gaza utara, sejak Minggu subuh.

Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, menyatakan bahwa pejuangnya menargetkan empat tank 'Merkava' dengan dua peluru 'Al-Yassin 105' di lingkungan Al-Amal dan daerah Jourat Al-Aqqad, sebelah barat kota Khan Yunis.

Serangan terus berlanjut di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. Meskipun adanya keputusan sementara dari Mahkamah Internasional (ICJ) yang memerintahkan Israel untuk mencegah tindakan genosida di Gaza pada Jumat lalu, Israel terus melakukan serangan gencar.

Akibat serangan tersebut, lebih dari 26.422 warga di Gaza tewas, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Warga Palestina yang terluka mencapai 65.087 orang, dan serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Sebanyak 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur. Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memprihatinkan seiring berlanjutnya konflik ini.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat