PIKIRAN RAKYAT - Penganugerahan kenaikan pangkat istimewa untuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini, Rabu, 28 Februari 2024 disorot oleh dunia. Salah satu media asing, Reuters turut memberitakannya dengan judul Indonesia Awards Presumed Next President Prabowo Rank of Four-Star General (Penghargaan Indonesia untuk calon presiden berikutnya Prabowo, berpangkat jenderal bintang empat).
Reuters menuliskan bahwa kenaikan pangkat itu menjadi puncak perubahan nama bagi Prabowo Subianto setelah puluhan tahun. Masa lalu Prabowo Subianto yang pernah diberhentikan dari militer pun disinggung dalam judul tersebut.
“Presiden Indonesia pada hari Rabu menganugerahkan pangkat jenderal kehormatan bintang empat kepada Prabowo Subianto, yang diduga sebagai penggantinya dan mantan komandan pasukan khusus. Beberapa dekade setelah ia (Prabowo) diberhentikan dari militer,” kata keterangan yang ditulis Reuters, Rabu, 28 Februari 2024.
“Seorang bintang militer yang sedang naik daun, namun dipecat dari militer pada tahun 1998 di tengah tuduhan bahwa ia terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia di Timor Timur dan hilangnya 13 aktivis pro-demokrasi. Saat itu, ia menjabat sebagai Letnan Jenderal bintang tiga,” ujarnya melanjutkan.
Baca Juga: Jokowi Tanggapi Isu Dapat 'Jatah' dari Prabowo
Media yang bermarkas di Inggris itu menyebut bahwa Prabowo Subianto tak pernah mengakui tuduhan-tuduhan yang ditujukan kepadanya.
“Mantan menantu mendiang diktator Suharto itu selalu membantah melakukan kesalahan. Namun, sebelumnya dilarang memasuki Amerika Serikat karena tuduhan tersebut. Dia tidak pernah menghadapi tuntutan,” ucapnya.
Perjalanan Prabowo Subianto usai diberhentikan dari militer pun dibahas oleh Reuters. Salah satunya soal Prabowo Subianto yang pernah mengasingkan diri ke Yordania.
“Dalam beberapa dekade, sejak ia kembali ke Indonesia, ia telah membangun karier dalam partai politik dan sipil yang berpengaruh,” tutur keterangan Reuters.
Selain itu, Reuters juga menyinggung perjalanan Prabowo Subianto dalam memperebutkan kursi presiden pada Pilpres 2014 dan 2019 saat melawan Jokowi.