kievskiy.org

Cerita Warga Gaza yang Berpuasa Ramadhan 2024 di Tengah Agresi Israel Penjajah, Kelaparan dan Kebingungan

Warga Gaza, Palestina menunggu bantuan pangan.
Warga Gaza, Palestina menunggu bantuan pangan. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

PIKIRAN RAKYAT - Senin, 11 Maret 2024, menjadi hari pertama bagi warga Muslim Gaza untuk memulai ibadah puasa Ramadan. Namun, suasana Ramadan kali ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Kantor berita AFP melaporkan bahwa warga Gaza merayakan buka puasa tanpa sukacita, terjebak dalam kondisi kelaparan, penyakit, dan pengungsian akibat perang yang berkecamuk sejak Oktober tahun sebelumnya.

Saat dunia Muslim menyambut Ramadan, warga Gaza masih harus menghadapi serangan terus-menerus dari Israel dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.

Dengan aliran makanan yang melambat dan bantuan lainnya yang terhambat, warga Gaza menghadapi ancaman kelaparan yang nyata. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza, sekitar 25 orang telah meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak.

Seorang warga Khan Younis yang mengungsi, Mohammad al-Masry, berbagi kisahnya tentang bagaimana Ramadan kali ini dipenuhi dengan penderitaan. Dia menjelaskan bahwa menu buka puasa mereka digantikan dengan makanan kaleng dan kacang-kacangan, menambahkan bahwa keadaan para pengungsi sangatlah sulit.

"Makanan berbuka puasa kini digantikan dengan makanan kaleng dan kacang-kacangan. Kami tidak menyiapkan apa-apa. Apa yang dimiliki oleh para pengungsi?" kata al-Masry.

"Kami tidak merasakan sukacita Ramadhan... Lihatlah orang-orang yang tinggal di tenda-tenda dalam cuaca dingin," tambahnya, dikutip dari AFP.

Tidak jauh berbeda, Om Muhammad Abu Matar, juga seorang pengungsi dari Khan Younis, menggambarkan Ramadan kali ini penuh dengan darah dan kesengsaraan. Dia menekankan bahwa kehidupan di tenda-tenda pengungsian sangatlah sulit, terutama dengan cuaca yang dingin.

Kelompok bantuan telah memperingatkan tentang risiko kelaparan di Gaza, sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan kesulitan dalam mengakses wilayah utara Gaza untuk memberikan bantuan. Cindy McCain, kepala Program Pangan Dunia (WFP), memperingatkan bahwa jika bantuan tidak meningkat secara signifikan, kelaparan akan segera terjadi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat