kievskiy.org

Netanyahu Ngambek ke AS Usai Seruan Gencatan Senjata, Tolak Bantuan Dana Rp52 Miliar

PM Israel, Benjamin Netanyahu.
PM Israel, Benjamin Netanyahu. /Reuters/Amir Cohen/Pool

PIKIRAN RAKYAT – Amerika Serikat (AS) yang kini tak mengajukan hak veto atas keputusan gencatan senjata di Gaza oleh Dewan Keamanan PBB mendapat beragam respons. Beberapa negara memuji keputusan tersebut, tapi tidak dengan Israel Penjajah dan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

Usai Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata Israel Palestina di Gaza, pihak Israel langsung membatalkan kunjungan delegasinya ke Washington akhir pekan ini. Selain itu, Menteri Pertahanan Israel menyebut negara tersebut tidak akan menghentikan perang di Gaza selama para sandera masih ditahan.

Benjamin Netanyahu bahkan menolak bantuan dari AS sebesar 3,3 miliar dollar AS (Rp52 miliar). Biasanya dana tersebut diambil dari pajak rakyat yang digunakan untuk dana perang.

Senator Partai Demokrat menilai Netanyahu tidak begitu kecewa saat menolak bantuan dana tersebut. Pasalnya, Israel Penjajah mengecam reolusi gencatan senjata dari Dewan Keamanan PBB.

Baca Juga: Butuh Waktu 6 Bulan Genosida di Gaza untuk Dewan Keamanan PBB Serukan Gencatan Senjata

“Tetapi dia tidak begitu kecewa karena dia akan menolak 3,3 miliar dollar AS dana pembayar pajak untuk mendanai perang tidak bermoralnya, untuk membuat anak-anak Palestina kelaparan,” ujar senator Partai Demokrat, Bernie Sanders.

Sanders mendorong semua pihak di Washington untuk menghormati resolusi tersebut. Sehingga semua tawanan di Gaza bisa dibebaskan, serta bisa meningkatkan bantuan kemanusiaan di Gaza.

2 minggu gencatan senjata tak cukup

Setelah lebih dari ratusan ribu warga Palestina dibantai, dan 2 juta lebih warga mengungsi, gencatan senjata tersebut dinilai terlambat. Tapi pihak Palestina tetap menghormati keputusan tersebut.

“Dibutuhkan waktu enam bulan, lebih dari 100.000 warga Palestina terbunuh dan cacat, dua juta orang mengungsi, dan kelaparan, hingga dewan ini akhirnya menuntut gencatan senjata segera,” ujar perwakilan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat