kievskiy.org

Joe Biden Murka ke Israel, Hampir 200 Pekerja Kemanusiaan Terbunuh Selama Genosida di Gaza

Seorang pria Palestina mengendarai sepeda melewati kendaraan yang rusak di mana karyawan dari World Central Kitchen (WCK), termasuk orang asing, tewas dalam serangan udara Israel.
Seorang pria Palestina mengendarai sepeda melewati kendaraan yang rusak di mana karyawan dari World Central Kitchen (WCK), termasuk orang asing, tewas dalam serangan udara Israel. /Reuters/Ahmed Zakot

PIKIRAN RAKYAT - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan, sedikitnya 196 pekerja kemanusiaan terbunuh sejak Oktober 2023 di Jalur Gaza. Mereka menggambarkan wilayah Palestina itu sebagai salah satu tempat paling berbahaya dan sulit untuk bekerja di dunia.

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric menegaskan bahwa semua serangan terhadap pekerja layanan kesehatan dan militerisasi rumah sakit yang dilakukan oleh Israel penjajah tidak dapat diterima. Dia menekankan, rumah sakit harus dilindungi agar warga sipil dapat menerima bantuan penyelamatan jiwa yang mungkin mereka butuhkan.

Mengulangi seruan mendesak PBB untuk segera dilakukan gencatan senjata, dia mengatakan bahwa Koordinator Senior PBB untuk Kemanusiaan dan Rekonstruksi Gaza, Sigrid Kaag bertemu dengan pekerja lembaga kemanusiaan World Central Kitchen (WCK) di Gaza. Pertemuan itu terjadi sehari sebelum mereka tewas akibat serangan udara Israel penjajah.

"Pesannya adalah biarkan pekerja kemanusiaan melakukan tugasnya. Mereka harus mampu melakukannya dan aman," kata Stephane Dujarric.

Menurutnya, Israel penjajah sedang menyelidiki serangan WCK dan PBB sedang menunggu hasilnya. Dia juga menambahkan bahwa banyak personel PBB yang terbunuh di wilayah tersebut, beberapa di antaranya tewas di lokasi yang sebelumnya telah dikomunikasikan kepada otoritas Israel penjajah.

Joe Biden Amuk Israel

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengungkapkan kemarahannya atas aksi Israel penjajah yang membantai pekerja kemanusiaan di Gaza. Dia pun melayangkan kritik terkuatnya terhadap sekutu AS tersebut.

Pria yang secara jor-joran mengirimkan senjata untuk genosida di Gaza itu menuduh Israel penjajah tidak berbuat cukup untuk melindungi warga sipil tak berdosa dalam serangannya melawan Hamas.

"Konflik ini telah menjadi salah satu yang terburuk dalam ingatan baru-baru ini, dalam hal berapa banyak pekerja bantuan yang terbunuh," ucap Joe Biden, Selasa 2 April 2024 malam.

"Ini adalah alasan utama mengapa mendistribusikan bantuan kemanusiaan di Gaza begitu sulit, karena Israel belum berbuat cukup untuk melindungi pekerja bantuan yang berusaha memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan kepada warga sipil," katanya menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat