kievskiy.org

McDonald's Beli 225 Gerai Franchise di Israel Buntut Aksi Boikot, tapi Tetap Berjualan di Sana

Ilustrasi gerai McDonald's.
Ilustrasi gerai McDonald's. /Instagram @Mcdonaldsid

PIKIRAN RAKYAT - McDonald's menyatakan akan membeli waralaba atau franchise Israel penjajah yang berusia 30 tahun dari Alonyal. Artinya, mereka akan mengambil kembali kepemilikan 225 gerai yang mempekerjakan lebih dari 5.000 orang di negara penjajah tersebut.

Rantai makanan cepat saji asal Amerika Serikat (AS) itu telah menjadi sasaran boikot dan protes sejak Alonyal mengumumkan akan menyumbangkan makanan gratis kepada militer Israel penjajah. Pengumuman itu dibuat tak lama sejak aksi genosida dimulai pada 7 Oktober 2023.

McDonald's adalah perusahaan global, tetapi waralabanya sering dimiliki secara lokal dan beroperasi secara mandiri. CEO-nya, Chris Kempczinski mengatakan bahwa perusahaan telah melihat "dampak bisnis yang berarti" di beberapa pasar di Timur Tengah dan beberapa di luar kawasan karena konflik Israel-Hamas.

"Selama lebih dari 30 tahun, Alonyal Limited dengan bangga membawa Golden Arches ke Israel dan melayani komunitas kami," ucap CEO dan pemilik Alonyal, Omri Padan.

McDonald's menambahkan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk pasar Israel penjajah. Mereka juga memastikan pengalaman karyawan dan pelanggan yang positif di pasar ke depan.

Setelah penyelesaian transaksi dalam beberapa bulan mendatang, McDonald's akan memiliki gerai dan operasi Alonyal sambil mempertahankan karyawannya. Namun, perusahaan tidak mengungkapkan ketentuan transaksi.

'Ini Tragedi Kemanusiaan'

Pada Februari 2024, Chris Kempczinski mengatakan bahwa aksi genosida Israel penjajah di Gaza telah memiliki efek "mengecewakan" pada penjualan di negara-negara Timur Tengah. Begitu juga di negara-negara mayoritas Muslim lainnya seperti Malaysia dan Indonesia.

"Selama konflik ini, perang ini sedang berlangsung... kami tidak mengharapkan untuk melihat peningkatan yang signifikan dalam hal ini," ujarnya.

"Ini adalah tragedi kemanusiaan, apa yang terjadi, dan saya pikir itu membebani merek seperti kami," ucap Chris Kempczinski menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat