kievskiy.org

Frustrasi dengan Tindakan Israel Penjajah di Gaza, AS Kirim Lebih Banyak Bantuan Kemanusiaan

Oxfam Ungkap Kelaparan di Gaza Membuat Masyarakat Rentan Terkena Penyakit
Oxfam Ungkap Kelaparan di Gaza Membuat Masyarakat Rentan Terkena Penyakit /Reuters/Mahmoud Issa

PIKIRAN RAKYAT - Amerika Serikat mengekspresikan ketidakpuasan yang semakin besar terhadap tindakan Israel di Jalur Gaza. Mereka berharap bahwa Israel akan mematuhi komitmennya untuk menghentikan ancaman terhadap warga sipil di wilayah tersebut dan memperbolehkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk.

John Kirby, Penasehat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih, menyampaikan ketidakpuasan tersebut dalam wawancara dengan saluran berita ABC pada Minggu lalu. Kirby menyatakan bahwa Amerika Serikat semakin frustrasi dengan cara Israel bertindak di lapangan terkait dengan korban sipil yang terjadi.

"Kami semakin frustrasi," ujar Kirby, menyoroti tingkat ketidakpuasan yang semakin meningkat terhadap pelaksanaan operasi Israel di Gaza.

Meskipun demikian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah meyakinkan Presiden AS Joe Biden bahwa Israel akan mematuhi permintaan Amerika Serikat. Kirby menambahkan bahwa penting untuk melihat apakah Israel benar-benar memenuhi komitmen tersebut dari waktu ke waktu dengan cara yang dapat diverifikasi, sehingga kepercayaan antara berbagai pihak dapat dipulihkan.

Kirby juga menegaskan kepada CBS News bahwa hingga saat ini, Washington belum melihat bukti bahwa Israel melanggar hukum humaniter internasional selama operasi militernya di Jalur Gaza.

Pada 1 April, tujuh pekerja bantuan dari World Central Kitchen tewas dalam serangan Israel di Gaza, termasuk warga negara Australia, Polandia, Inggris, Palestina, dan seorang warga ganda AS dan Kanada. Akibat insiden tragis ini, organisasi kemanusiaan tersebut menangguhkan operasinya di wilayah tersebut.

Peristiwa ini menyoroti ketegangan yang terus berlanjut di Jalur Gaza dan menimbulkan kekhawatiran internasional tentang perlunya perlindungan bagi warga sipil dan penghentian kekerasan yang merugikan. Amerika Serikat bersama dengan negara-negara lainnya terus memantau perkembangan situasi dan mendorong penyelesaian damai yang berkelanjutan di wilayah tersebut.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat