PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Swedia dilaporkan memperbolehkan kembali tindakan pembakaran Al-Qur’an di negara mereka pada Jumat, 3 Mei 2024.
Diketahui, tindakan pembakaran Al-Qur’an semacam ini mulai menjadi lebih umum di Swedia, terutama sejak 2023. Aksi ini dimulai oleh politikus sayap kanan Denmark, Rasmus Paludan, yang juga memiliki kewarganegaraan Swedia.
Adapun otoritas kota Malmo telah mengizinkan aksi keji tersebut diadakan di alun-alun Kota Gustavs Adolfs Torg.
Tak hanya itu, aksi serupa juga sedang menunggu persetujuan dari pihak kepolisian untuk diselenggarakan pekan ini. Salah satunya direncanakan di Rosengard pada Minggu, 5 Mei 2024.
Pada Januari 2023, Paludan melakukan pembakaran kitab suci Muslim di depan kedutaan besar Turki di Swedia, yang menyebabkan tegangnya hubungan diplomatik Swedia dengan beberapa negara, terutama yang mayoritas penduduknya Muslim.
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) adalah salah satu yang menyerukan negara-negara anggotanya untuk mengambil langkah politik dan ekonomi terhadap Swedia, Denmark, dan negara lain yang mengizinkan tindakan pembakaran terhadap kitab suci umat Islam.
Meskipun di Swedia dan Denmark demonstrasi semacam itu diizinkan sebagai bagian dari kebebasan berekspresi. Namun, kecaman dari negara-negara mayoritas Muslim menyebabkan Denmark mengeluarkan undang-undang pada Desember 2023 lalu, yang melarang pembakaran Al-Qur’an di tempat umum.
Mengingat situasi ini bisa memancing kemarahan global, Swedia juga sedang mempertimbangkan langkah hukum untuk memungkinkan polisi melarang demonstrasi kontroversial semacam itu dengan alasan keamanan nasional.***