kievskiy.org

UNICEF Minta Israel Tahan Diri dari Menginvasi Kota Rafah di Gaza

Asap mengepul setelah serangan Israel ketika pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur Rafah.
Asap mengepul setelah serangan Israel ketika pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur Rafah. /REUTERS/Hatem Khaled

PIKIRAN RAKYAT - Juru bicara Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), James Elder, menyerukan Israel untuk menahan diri dari menginvasi kota Rafah di Gaza, yang disebutnya sebagai "Kota Anak-Anak", dalam sebuah konferensi pers PBB di Jenewa pada Rabu.

Elder mengekspresikan kekhawatiran terburuk mereka bahwa mimpi buruk rakyat Gaza tampaknya menjadi kenyataan, mengacu pada situasi di Rafah.

Ia menegaskan bahwa Rafah, yang disebutnya sebagai kota anak-anak, tidak boleh diserang, dan bantuan kemanusiaan harus tetap mengalir ke sana.

Pejabat UNICEF tersebut juga mengkritik Israel atas pengabaian terhadap peringatan dan data tentang jumlah anak-anak dan ibu yang terbunuh serta hancurnya rumah dan rumah sakit di Gaza selama tujuh bulan terakhir.

Rafah, menurut Elder, adalah lokasi bagi Rumah Sakit Eropa, yang merupakan rumah sakit terakhir yang tersisa di Gaza.

Sebelumnya, UNICEF telah memperingatkan bahwa pengepungan militer dan serangan darat di Rafah akan menimbulkan risiko bencana bagi 600.000 anak yang mengungsi di kota tersebut.

Mereka juga menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, mengingat situasi yang memburuk di tengah kurangnya obat-obatan dan klinik, yang menyebabkan 9 dari 10 anak di bawah usia lima tahun menderita penyakit menular.

UNICEF menyerukan perlindungan terhadap anak-anak Gaza dan pemenuhan hak-hak dasar mereka dalam situasi konflik yang memburuk.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat