kievskiy.org

President Club Prabowo Disorot Dunia: Antara Konsolidasi Kekuasaan dan Keretakan para Mantan Presiden

Kolase SBY, Megawati Soekarnoputri, dan Jokowi.
Kolase SBY, Megawati Soekarnoputri, dan Jokowi. /Antara/Hafidz Mubarak, Akbar Nugroho Gumay, dan Muhammad Adimaja

PIKIRAN RAKYAT - President Club yang akan dibentuk Prabowo Subianto menjadi sorotan dunia. Sebuah klub elit yang terdiri dari mantan presiden Indonesia itu diklaim dapat membantu pemerintahannya setelah terpilih sebagai Presiden pada Pemilu 2024.

"Prabowo Subianto tengah mengkonsolidasikan kekuasaan. Namun, ada tantangan dalam menjembatani keretakan baru dan lama," ucap Channel News Asia (CNA), Kamis 9 Mei 2024.

Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa sang atasan telah berulang kali menyatakan keinginan yang kuat untuk mengadakan diskusi dengan mantan presiden. Sehingga, dia membentuk president club.

Klub ini akan berfungsi sebagai forum untuk bertukar pandangan dan gagasan tentang isu-isu nasional strategis, memungkinkan Prabowo Subianto untuk mendapatkan keuntungan dari pengalaman pendahulunya dalam memerintah negara.

Awal pekan ini, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa President Club tidak akan menjadi pengaturan formal dan tidak ada rencana untuk melembagakannya, tidak seperti Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Wantimpres adalah badan pemerintah yang memberi nasihat kepada presiden Indonesia tentang administrasi sehari-hari dan diatur oleh Pasal 16 Konstitusi Indonesia.

"Pada saat Prabowo Subianto mulai menjabat pada 20 Oktober 2024, Indonesia akan memiliki tiga mantan presiden yang masih hidup: Jokowi, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Megawati Soekarnoputri," ujar CNA.

Jokowi dan Demokrat, partai SBY, menyambut baik gagasan klub semacam itu. Presiden yang masih berkuasa itu bahkan bercanda bahwa penggantinya dapat bertemu dengan mantan presiden setiap hari.

Demokrat juga menyambut hangat proposal tersebut. Pejabat senior partai Andi Mallarangeng, orang kepercayaan SBY, mengatakan bahwa presiden keenam negara itu akan mendukung gagasan tersebut.

Amerika Serikat pun memiliki klub seperti itu. Presiden AS yang sedang menjabat, serta mantan presiden yang masih hidup, telah berkumpul di pemakaman kenegaraan dan untuk berbagai alasan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat