kievskiy.org

Palestina Terkini: Bom Nuseirat, Buldoser Kepung Jabalia, dan Diusirnya Tim Medis dari Rafah

Warga Palestina berkumpul di dekat sisa-sisa mobil di lokasi serangan Israel terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Nuseirat.
Warga Palestina berkumpul di dekat sisa-sisa mobil di lokasi serangan Israel terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Nuseirat. /Reuters/Ramadan Abed

PIKIRAN RAKYAT - Genosida Israel Penjajah yang menimpa rakyat Palestina terus memburuk sejak operasi besar-besaran Rafah dimulai, pada 5 Mei 2024. Tak ada satu pun pihak di dunia yang dapat menghentikan kejinya bangsa zionis.

Dilansir dari Al Jazeera, Selasa, 14 Mei 2024, bombardir dari Israel tak ada habisnya setiap hari. Terkini, dikabarkan tank, buldoser, dan kendaraan lapis baja Israel mengelilingi zona evakuasi dan tempat perlindungan di Jabalia.

Alhasil, orang-orang yang terjebak di sana mengirimkan panggilan SOS, mengirimkan sinyal kepada siapa saja yang dapat mengeluarkan mereka dari salah satu tempat di Gaza Utara tersebut.

Kemudian, Jet Israel lainnya menjatuhkan bom bertubi ke rumah-rumah di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, hingga menewaskan 14 warga Palestina termasuk anak-anak. Puluhan lainna terluka dan terjebak di bawah reruntuhan.

Karena kekurangan bahan bakar dan kurangnya peralatan, Awak Pertahanan Sipil Gaza mengatakan, mereka tidak dapat menjangkau para korban di Nuseirat.

Tak habis sampai di sana, militer Israel Penjajah 'mengusir' staf di Rumah Sakit Rafah di Kuwait agar segera meninggalkan fasilitas medis tersebut. Pasalnya, Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan bahwa sistem kesehatan di seluruh wilayah tersebut bisa runtuh dalam beberapa jam.

Bahkan, mobil PBB di Rafah tidak luput dari tembakan peluru Israel Penjajah. Dalam hal ini, Sekjen PBB mengutuk pembunuhan anggota staf asing pertama dalam perang Israel di Gaza, hingga menuntut penyelidikan penuh atas kasus tersebut.

Setidaknya 35.173 orang tewas dan 79.061 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan.

Hampir 450.000 orang warga Palestina kini telah mengungsi dari Rafah sejak 6 Mei, ketika Israel mulai menyerbu kota tersebut. Demikian informasi ari UNRWA.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat