PIKIRAN RAKYAT - Presiden Iran, Ebrahim Raisi bukan satu-satunya korban tewas dalam kecelakaan helikopter di wilayah pegunungan antara Jolfa dan Varzaqan pada Minggu malam, 19 Mei 2024. Setelah puing-puing helikopter ditemukan, terungkap korban tewas berjumlah 9 orang yang termasuk Menteri Luar Negeri Iran dan Gubernur Azerbaijan Timur.
Presiden Ebrahim Raisi, sebelum dinyatakan tewas, melakukan kunjungan dengan Presiden Azerbaijan untuk membahas proyek infrastruktur di Sungai Aras, sungai yang memisahkan wilayah Iran dan Azerbaijan.
Sayangnya, perjalanan pulang Raisi dari kunjungan ke perbatasan Iran-Azerbaijan malah berujung semua orang dalam helikopter menemui ajalnya. Helikopter yang digunakan adalah Bell 212 buatan Amerika Serikat (AS)
Sebuah rekaman drone dari pihak berwenang Turki berhasil menunjukkan kebakaran yang tercipta akibat kecelakaan helikopter itu, dengan lokasi sekira 20 kilometer ke perbatasan Iran-Azerbaijan.
Sebanyak 40 tim penyelamat terlibat dalam pencarian Raisi yang berlangsung berjam-jam karena kabut, hujan dan kegelapan, berdasarkan pernyataan Menteri Kesehatan Iran.
Kemudian, pada Senin dini hari, puluhan tim penyelamat mengenakan jaket terang dan obor untuk mencari dengan berjalan kaki di lereng gunung yang gelap gulita dalam suasana badai salju.
"Kami dapat melihat puing-puingnya dan situasinya tidak bagus," kata Kepala Bulan Sabit Merah Iran, Pir Hossein Kolivand kepada media pemerintah Iran, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Independent UK.
Hampir bersamaan, para pengawal Revolusi Iran, ambulans, ahli bedah, penjaga hutan, drone dan anjing juga bergegas menyusul untuk menemukan lokasi jatuhnya helikopter.
Selang belasan jam, Bulan Sabit Merah Iran mengumumkan bahwa tim pencarian dan penyelamatannya telah mencapai lokasi jatuhnya helikopter yang membawa presiden, menteri luar negeri dan pejabat senior lainnya.
Di momen itu, Bulan Sabit Merah memastikan tidak ada tanda-tanda kehidupan yang terdeteksi dari lokasi jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran tersebut.