kievskiy.org

Benjamin Netanyahu Murka: 3 Negara Eropa Akui Palestina, Ancam Akan Lakukan Ini

PM Israel Benjamin Netanyahu
PM Israel Benjamin Netanyahu /KOLAM/Kolam ABIR SULTAN via REUTERS.

PIKIRAN RAKYAT – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan kemarahannya setelah tiga negara Barat, yakni Norwegia, Irlandia, dan Spanyol, secara resmi mengakui negara Palestina.

Pengakuan ini, yang diumumkan pada tanggal 28 Mei, dilakukan demi mendukung perdamaian di Timur Tengah.

Pengakuan Tiga Negara Barat

Perdana Menteri Norwegia, Jonas Gahr Store, menyatakan bahwa solusi dua negara adalah demi kepentingan terbaik Israel, dan pengakuan negara Palestina adalah langkah penting ke arah tersebut.

"Tidak akan ada perdamaian di Timur Tengah jika tidak ada pengakuan," kata Gahr Store, dikutip dari Al Jazeera.

Pengumuman serupa juga disampaikan oleh Perdana Menteri Irlandia, Simon Harris, di Dublin, dan Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, di Madrid, yang mendapat tepuk tangan meriah di parlemen.

"Di tengah perang, dengan puluhan ribu orang terbunuh dan terluka (di Gaza), kita harus tetap menghidupkan satu-satunya alternatif yang menawarkan solusi politik bagi Israel dan Palestina: Dua negara, yang hidup berdampingan, dalam perdamaian dan keamanan," ungkap Gahr Store lagi.

Dampak Politik dan Reaksi Israel

Pengakuan negara Palestina oleh ketiga negara ini menambah tekanan pada negara-negara Eropa lainnya, termasuk Inggris, Prancis, dan Jerman, untuk mengambil langkah serupa. Saat ini, sebagian kecil negara Eropa telah mengakui negara Palestina, termasuk Hungaria, Polandia, Rumania, Republik Ceko, Slovakia, Bulgaria, Swedia, Siprus, dan Malta.

Yerusalem menanggapi pengumuman tersebut dengan marah dan segera memanggil duta besarnya dari Irlandia, Spanyol, dan Norwegia untuk berkonsultasi. Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengirimkan pesan tegas bahwa Israel tidak akan membiarkan hal ini terjadi tanpa respons.

"Saya mengirimkan pesan yang tegas… Israel tidak akan membiarkan hal ini terjadi secara diam-diam," kata Katz, dikutip dari Times of Israel. Katz juga memanggil utusan ketiga negara di Israel untuk mendapatkan “teguran keras”.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat