kievskiy.org

Suhu Udara di Mekah Lebih dari 40 Derajat Celsius, Cukup Minum untuk Cegah Dehidrasi

Jemaah haji kelompok terbang (kloter) KJT-16 dari Embarkasi Kertajati, Jawa Barat, tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Senin, 27 Mei 2024. Setelah berisitirahat sejenak, mereka kemudian diberangkatkan ke Kota Mekah dengan menggunakan bus untuk melaksanakan ibadah umrah wajib.* -
Jemaah haji kelompok terbang (kloter) KJT-16 dari Embarkasi Kertajati, Jawa Barat, tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Senin, 27 Mei 2024. Setelah berisitirahat sejenak, mereka kemudian diberangkatkan ke Kota Mekah dengan menggunakan bus untuk melaksanakan ibadah umrah wajib.* - Eri Mulyani/


PIKIRAN RAKYAT - Cuaca di Mekah mencapai 42 derajat celcius dan akan semakin panas hingga 50 derajat celcius saat puncak haji nanti. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pun mengimbau jemaah haji agar minum yang cukup hingga tidak terlalu banyak beraktivitas di luar ruangan saat siang hari untuk mencegah dehidrasi.

Seperti dikemukakan Nurul Jamal, Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Mekah. Ia mengimbau jemaah agar menggunakan alat pelindung diri (APD), seperti topi, masker, kacamata, hingga payung. Saat ditanya seberapa penting memakai masker, Jamal menjelaskan, selain untuk menyaring debu, masker juga penting untuk mencegah kotaminasi yang masuk ke dalam tubuh.

"Selain debu, saat di luar ruangan, kita tidak tahu apa yang masuk ke kita. Penggunaan masker, bisa mencegah kontaminasi yang masuk ke dalam tubuh," ujarnya, Selasa, 28 Mei 2024.

Selain penggunaan APD, katanya, jemaah juga diimbau untuk minum yang cukup. Lebih bagus lagi menggunakan oralit agar cairan tubuh cepat terganti. Jemaah juga diimbau untuk membawa semprotan air untuk wajah serta jangan beraktivitas berlebih di luar ruangan pada siang hari.

Hal senada diungkapkan Aris, petugas sektor 5 Mekah saat berlangsung visitasi dan edukasi di Hotel 501, Mekah, Senin, 27 Mei 2024. Guna mencegah dehidrasi, ia menyarankan jemaah untuk membawa air dan oralit. Disebutkannya, oralit bukan hanya diperuntukkan bagi penderita diare, tetapi sangat bermanfaat bagi jemaah haji untuk mencegah dehidrasi.

“Oralit bisa mengganti cairan yang sudah keluar. Di sektor ini sudah disiapkan 9.000 sachet oralit dan diberikan gratis," ungkapnya.

Aris menyebutkan, oralit yang disediakan di Mekah ini berbeda dengan oralit yang dibagikan di embarkasi Tanah Air. Pasalnya, oralit yang disediakan di Mekah ini berasa jeruk sehingga lebih enak dikonsumsi. Ia pun mengimbau jemaah untuk mencampur bubuk oralit ke dalam air. “Seandainya terpaksa keluar siang sampai sore supaya menyiapkan air yang dicampur oralit di botolnya," imbuhnya. 

Aris juga mengimbau jemaah menggunakan payung saat berada di luar. Hal itu agar jemaah tidak terpapar langsung sengatan matahari. Hal itu mengingat, cuaca sangat panas.

Ia juga berpesan agar jemaah membawa sendiri sandalnya saat akan masuk ke Masjidil Haram. Hal itu supaya saat keluar masjid, jemaah tetap menggunakan sandal, karena cuaca sangat panas guna mencegah kaki melepuh.

Kambuh

Kasus dehidrasi juga menjadi salah satu pangkal penyebab timbulnya beragam penyakit kronis pada jemaah haji Indonesia yang mungkin sudah dibawa sejak keberangkatan dari Tanah Air. Hal ini disampaikan Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, dr Karmijono. “Karena dia dehidrasi, sehingga penyakit-penyakit yang semula itu tidak pernah kambuh menjadi kambuh,” ucapnya di Madinah, baru-baru ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat