kievskiy.org

Kisah Raja Louis XVI yang Korup Picu Revolusi Prancis

Lukisan Raja Louis XVI.
Lukisan Raja Louis XVI. /Chateau de Versailles

PIKIRAN RAKYAT – Dalam ingatan rakyat Prancis, Raja Louis XVI adalah simbol pemerintahan yang korup. Perilaku ini pada akhirnya memicu Revolusi Prancis sebagai bentuk ketidakpuasan rakyat terhadap monarki yang gagal.

Ada rentetan peristiwa yang melatarbelakangi kejatuhan Louis XVI, antara lain pemborosan dan gaya hidup mewah, krisis ekonomi dan sistem perpajakan yang tidak adil, kegagalan reformasi, pelarian ke Varennes, hingga berujung dieksekusi rakyatnya sendiri.

Louis XVI yang memiliki nama asli Louis-Auguste, lahir pada tahun 1754. Dia diangkat menjadi Raja Louis XVI pada tahun 1774 setelah kematian kakeknya, Louis XV. Mulanya, Louis XVI memiliki niat baik dan berusaha menjadi raja yang adil, tetapi akibat kurangnya pengalaman dan ketegasan, serta tekanan dari berbagai faksi politik, dia tidak mampu menghadapi tantangan besar yang tengah dihadapi Prancis.

Upaya menjadi raja yag adil pun gagal karena gaya hidup mewahnya yang membuat kas negara terkuras. Rakyat pun benci melihat perilaku Louis XVI dan istrinya, Marie Antoinette.

Ratu Prancis yang berasal dari Austria ini sering menjadi target kritik publik karena pengeluarannya yang boros di Istana Versailles dan Petit Trianon. Kesenjangan antara kemewahan istana dengan kondisi rakyat yang kelaparan pun sangat mencolok.

Penulis sejarah asal Inggris, Antonia Fraser dalam bukunya yang berjudul “Marie Antoinette: The Journey” menjelaskan bahwa Marie menjadi simbol kemewahan yang tidak bertanggung jawab, terutama setelah munculnya skandal kalung berlian yang semakin merusak citranya di mata publik.

Tak lama sejak Louis XVI berkuasa, Prancis berada dalam kondisi ekonomi yang buruk akibat terlibat dalam perang yang mengeluarkan biaya fantastis, salah satunya dukungan mereka terhadap Perang Kemerdekaan Amerika.

Utang negara pun membengkak dan upaya reformasi ekonomi oleh Menteri Keuangan seperti Jacques Necker juga tidak berjalan mulus. Kondisi ini diperparah oleh bebasnya kaum bangsawan dan gereja dari sejumlah pajak. Akibatnya, beban pajak yang besar jatuh pada rakyat biasa.

Reformasi yang Gagal

Untuk memperbaiki kondisi keuangan negara, Louis XVI pernah memperkenalkan reformasi, tetapi usahanya terus digagalkan oleh parlemen dan kaum bangsawan yang tidak rela kehilangan hak-hak istimewa mereka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat