kievskiy.org

Krisis Politik dan Ekonomi pada Era Raja Louis XVI: Pemerintahan Korup

Raja terakhir Prancis, Louis XVI.
Raja terakhir Prancis, Louis XVI. /Chateau de Versailles

PIKIRAN RAKYAT - Pada era pemerintahan Raja Louis XVI, Prancis menghadapi krisis politik dan ekonomi yang serius hingga akhirnya memicu Revolusi Prancis. Ada sejumlah faktor yang memperburuk situasi tersebut antara lain utang besar demi mendukung kemerdekaan Amerika, gagalnya reformasi sistem perpajakan, pemerintahan yang korup, hingga penyerbuan penjara Bastille.

Kekacauan ini bermula kala Prancis mengalami kesulitan keuangan yang parah akibat utang besar, buntut keterlibatannya dalam Seven Year’s War atau Perang Tujuh Tahun dan dukungannya terhadap Revolusi Amerika. Kondisi ini diperparah oleh pengeluaran kerajaan yang boros, termasuk gaya hidup mewah keluarga kerajaan dan renovasi Istana Versailles, yang turut menguras kas negara. Perilaku Ratu Marie Antoinette yang dijuluki Madame Deficit pun menjadi simbol ketidakpuasan rakyat terhadap penguasa yang tidak peka terhadap penderitaan mereka.

Di sisi lain, upaya untuk mereformasi sistem perpajakan dengan mengenakan pajak kepada bangsawan dan gereja gagal total. Kalangan bangsawan dan klerus menolak usulan ini hingga memicu semakin parahnya defisit anggaran. Ketidakmampuan Louis XVI untuk menerapkan reformasi ini juga memperkuat ketidakpercayaan rakyat terhadap monarki.

Dalam ingatan rakyat Prancis, pemerintahan Louis XVI dikenang dengan korupsi para pejabat yang merajalela dan banyaknya kasus ketidakadilan sosial. Aparat kerajaan sering kali bertindak sewenang-wenang dengan menindas rakyat dan memberlakukan pajak yang memberatkan. Akibatnya, rakyat merasa dikesampingkan karena hak-hak politik mereka dibatasi. Suara mereka juga tidak didengar oleh pemerintahan yang absolut itu.

Dilansir dari BBC, kondisi politik Prancis yang memburuk kala itu turut dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran dari sejumlah tokoh seperti Voltaire, Montesquieu, dan Rousseau. Mereka menginspirasi rakyat untuk menuntut hak-hak dasar dan kesetaraan sosial. Montesquieu dengan konsep Trias Politica, Rousseau dengan teori kedaulatan rakyat, dan Voltaire dengan kritiknya terhadap ketidakadilan sosial, mendorong rakyat menuntut adanya perubahan sistem pemerintahan yang lebih demokratis.

Penyerbuan Penjara Bastille

Pada akhirnya, ketidakpuasan rakyat kepada pemerintah memuncak pada 14 Juli 1789 lewat peristiwa besar penyerbuan penjara Bastille. Peristiwa ini pun menjadi simbol perlawanan terhadap monarki absolut.

Peristiwa ini juga menandai dimulainya Revolusi Prancis, yang memaksa Raja Louis XVI menerima konstitusi baru dan mendirikan monarki konstitusional. Namun, ketidakpuasan terus berlanjut hingga monarki benar-benar runtuh dan Prancis berubah menjadi republik pada tahun 1792.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat