kievskiy.org

Kisah Louis XVI: Raja Terakhir Prancis yang Dipenggal karena Korup

Raja Louis XVI dari Prancis.
Raja Louis XVI dari Prancis. /Chateau Versailles

PIKIRAN RAKYAT – Louis XVI adalah raja terakhir Prancis yang memerintah ketika monarki digulingkan pada masa Revolusi Prancis, tepatnya abad ke-18.
Louis yang lahir di Versailles pada 23 Agustus 1754, menikah dengan Marie Antoinette, Kaisar Romawi Suci Francis I dan Maria Theresa, Putri Agung Austria pada tahun 1770. Pernikahan itu direncanakan untuk memperbaiki hubungan antarkedua negara yang kala itu tengah memanas.

Dikutip dari BBC, pada tahun 1774, Louis mewarisi takhta dari sang kakek, Louis XV yang wafat. Saat itu, usianya baru menginjak 19 tahun.

Sejak naik takhta, Louis yang dikenal korup dianggap tidak mampu untuk mengatasi masalah keuangan Prancis yang dilanda krisis sejak pemerintahan sebelumnya. Meski begitu, awalnya dia mendukung upaya-upaya yang dilakukan Kepala Menteri Jacques Turgot dan Menteri Keuangan Jacques Necker untuk meringankan masalah tersebut.

Namun, dukungan Prancis untuk melakukan penjajahan dalam Perang Kemerdekaan Amerika justru menyeret negara tersebut ke ambang kebangkrutan. Imbasnya, Torgut pun dipecat karena mendukung langkah tersebut.

Di sisi lain, citra Louis semakin buruk di mata rakyatnya karena memiliki istri yang sembrono, hedon, dan punya banyak skandal percintaan dengan pria lain. Sisi ini pun semakin mendiskreditkan monarki.

Untuk mencegah krisis berkepanjangan, pada tahun 1789, Louis XVI membentuk suatu majelis untuk merencanakan kenaikan pajak. Majelis tersebut memproklamirkan dirinya sebagai wakil bangsa dan memiliki hak untuk menentukan masa depan Prancis.

Perilaku Korup

Dalam buku berjudul "Louis XVI: Le Roi Malgré Lui" karya Jean Tulard, dijelaskan beberapa alasan yang membuat Louis XVI menyebabkan kejatuhan monarki Prancis.

Pertama, dia dan istrinya terbiasa mengadakan pesta-pesta yang mewah, mengoleksi perhiasan mahal, dan membuat proyek-proyek fantastis seperti renovasi Istana Versailles. Kemudian, Louis menerapkan kebijakan wajib pajak yang tidak adil bagi rakyat jelata. Rakyatnya dikenai kenaikan pajak yang cukup tinggi, sementara para bangsawan menikmati kemewahan dan dikecualikan dari daftar wajib pajak.

Selain itu, Louis yang sudah mewarisi utang besar dari sang kakek, justru memperparah keuangan negaranya dengan melibatkan diri dalam Revolusi Amerika. Biaya yang dikeluarkan untuk perang memicu defisit anggaran dan memperbesar utang negara. Ketidakbijaksanaan Louis ini terjadi saat rakyat kelaparan dan harga roti melambung tinggi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat