kievskiy.org

Kemenlu Prancis usai Agennya Terbunuh Bom Israel Penjajah: Saatnya Kita Lawan Netanyahu!

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 10 Desember 2023.
Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 10 Desember 2023. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

PIKIRAN RAKYAT - Bom Israel Penjajah di Jalur Gaza telah menyebabkan kematian seorang agen Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Prancis. Negara itu lantas murka dan menuntut kejelasan dari rezim Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

Sabtu, 16 Desember 2023, Paris bahkan telah menjatuhkan hukuman sepihak kepada Israel Penjajah atas pemboman yang menewaskan staf mereka. Dengan demikian, dukungan Eropa untuk Israel kian menyusut.

"Dengan ledakan emosi, Kementerian Eropa dan Luar Negeri yang mengetahui kematian salah satu agennya, akibat luka-luka saat pemboman Israel di Rafah, di selatan Jalur Gaza yang terindikasi Quai d' Orsay, dengan ini menuntut agar pihak berwenang Israel memberikan penjelasan secepat mungkin mengenai kejadian," kata kementerian Perancis, dalam siaran pers, dikutip Minggu, 17 Desember 2023.

Baca Juga: Israel Akui Tembak Mati 3 Warganya Meski Kibarkan Bendera Putih, IDF: Tentara Kami Merasa Terancam

Identitas Belum Diungkap

Korban merupakan agen yang telah bekerja untuk Prancis sejak tahun 2022. Usai pengeboman, belum diungkap identitas serta kewarganegaraannya.

Namun, diketahui korban belakangan mengungsi di rumah salah satu rekannya di konsulat jenderal Prancis, bersama dua rekan lainnya dan anggota keluarga mereka.

Rumah ini lalu terkena bom Israel pada Rabu malam, 13 Desember 2023. Dalam insiden tersebut, korban jiwa mencapai sepuluh orang.

Sejatinya, sebagian dari keluarga agen tersebut diperbolehkan meninggalkan Gaza menuju Prancis, sebagai bagian dari sistem evakuasi yang diterapkan oleh Prancis.

Penerima manfaat evakuasi itu di antaranya mereka yang merupakan warga Prancis di Jalur Gaza, agen dari Institut Prancis.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat