kievskiy.org

Hindari Metode Berbahaya, Inilah Metode Ramah Lingkungan Mengatasi Limbah Elektronik

Ilustrasi limbah elektronik
Ilustrasi limbah elektronik /Freepik Freepik

PIKIRAN RAKYAT - Limbah dari komputer dan ponsel, panel surya, serta barang elektronik yang dibuang menjadi sumber utama limbah logam mulia selain pertambangan. Para peneliti dari Universitas Helsinki telah mengembangkan metode pelarutan ramah lingkungan.

Metode ekstraksi yang saat ini digunakan menghabiskan banyak energi serta merusak lingkungan. Metode pembakaran sangat amat berbahaya dalam penggunaannya dan berbahaya bagi lingkungan. Pasalnya, adanya pelepasan bahan kimia berbahaya. Di negara-negara berkembang, logam mulia hingga saat ini masih diekstraksi dalam kondisi mentah di tempat pembuangan sampah. Meskipun proses hidrometalurgi tingkat lanjut lebih aman dan mampu melarutkan logam mulia, hasilnya berupa campuran logam yang memerlukan pemrosesan lebih lanjut.

Penemuan dari grup penelitian Catalysis and Green Chemistry yang diketuai oleh Profesor Kimia Timo Repo yang sudah dipublikasikan di jurnal edisi internasional Angewandte Chemie.

Dalam artikel tersebut disampaikan tiga tahap proses dimana tembaga menjadi yang pertama larut dari limbah produk elektronik, diikuti oleh perak, dan yang terakhir adalah emas. Dengan cara ini, logam dapat dipisahkan secara selektif mulai dari plastik, keramik, dan bahan lainnya, sehingga menyisakan logam mulia murni. Selain itu, pelarut yang digunakan dapat dengan mudah di daur ulang.

Para peneliti dari Universitas Helsinki mencoba bahan pelarut organik pada papan sirkuit yang telah dihancurkan, dan berhasil mengekstrak emas serta tembaga yang terkandung di dalamnya. Perak dipisahkan dari panel surya tua yang dihancurkan. Dari ini menghasilkan hal yang cukup menarik karena panel surya merupakan produk yang bervolume tinggi yang daur ulangnya sejauh ini sangat menantang.

“Dalam penelitian ini, kami menggunakan cairan yang dikenal dengan pelarut eutektik dalam, yang terbuat dari zat-zat padat di suhu ruangan dan di bawah tekanan normal, seperti kolin klorida yang juga digunakan dalam pakan unggas dan urea, serta senyawa organik lain yang aman digunakan,” ucap Peneliti Postdoctoral Anze Zupanc dari Departemen Kimia, Universitas Helsinki.

Pelarut khusus

Ilustrasi pelarut
Ilustrasi pelarut Freepik

Pelarut eutektik dalam adalah jenis pelarut khusus yang terdiri dari dua atau lebih senyawa sederhana, yang digabungkan menjadi campuran dengan leleh yang rendah.

Pelarut eutektik dalam sangatlah ramah lingkungan, dapat diperbaharui serta dalam banyak kasus dapat terurai dengan mudah. Mereka dapat digunakan sebagai pelarut, termasuk dalam reaksi kimia, katalisis dan teknik ekstraksi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat