kievskiy.org

Jemaah Haji yang Sakit Jalani Safari Wukuf Pakai Ambulans dan Murur di Muzdalifah

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Bandara tengah membantu mendorong jemaah haji lanjut usia (lansia) dan yang sakit di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah,  Kamis, 6 Juni 2024.* -
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Bandara tengah membantu mendorong jemaah haji lanjut usia (lansia) dan yang sakit di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Kamis, 6 Juni 2024.* - Eri Mulyani/"PR"


PIKIRAN RAKYAT -  Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2024 sudah menyiapkan skema safari wukuf untuk jemaah haji yang sakit. Namun, bagi jemaah yang kondisinya belum stabil dan tidak bisa menjalani safari wukuf di Padang Arafah, akan dibadalhajikan.

Jemaah yang menjalani safari wukuf akan diantarkan menggunakan ambulans ke Arafah untuk wukuf guna menyempurnakan rukun haji. Namun, yang tidak bisa ikut safari, jemaah tersebut akan dibadalhajikan oleh petugas.

Pembimbing Haji PPIH Arab Saudi, Prof KH Aswadi Syuhadak menjelaskan, pelaksanaan ibadah haji dilakukan sesuai dengan situasi dan kesempatan serta kondisi jemaah. Oleh karena itu, jemaah yang sakit di Madinah sudah didorong ke Mekah dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) akan menentukan mana jemaah yang bisa diikutsertakan dalam safari wukuf.

"Berdasarkan jemaah lansia, jemaah yang risti (risiko tinggi), sehingga ada kepastian apakah mereka terdata dalam safari wukuf," ucap dia di Mekah, Minggu, 9 Juni 2024. 

Bagi jemaah yang sudah dinyatakan sembuh dan bisa melaksanakan ibadah wukuf, katanya, akan diikutsertakan dengan kloter masing-masing. Sementara itu bagi jemaah haji yang kondisinya tidak memungkinkan untuk dibawa ke Arafah, seperti jemaah haji lansia dan risti, akan didorong langsung menuju Mina tanpa melintas. "Jemaah yang sakit akan dibadalkan," imbuhnya.

Aswadi menyebutkan, kemudahan-kemudahan dapat diberikan kepada jemaah yang kondisinya sakit, jemaah lansia, jemaah risti, dan jemaah yang tidak memungkinkan untuk berlama-lama di Muzdalifah. Salah satu kemudahan yang didapat adalah skema murur atau hanya melintas di Muzdalifah tanpa menginap atau mabit. "Sehingga kondisi jemaah tetap menjadi prioritas, supaya kesehatan jemaah haji tetap terjaga," ucapnya.

 

Sebelumnya Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah PPIH Arab Saudi, Ali Machzumi mengatakan, jemaah yang sakit akan dibawa ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). "Nanti jemaah akan safari wukuf," ujarnya.

Jika jemaah tidak menggunakan alat-alat medis, nanti bisa dibawa menggunakan ambulans atau bus, sehingga bisa mengikuti rangkaian puncak haji. "Jadi tidak perlu dibadalkan. Tetapi jika tidak bisa, semisalnya jemaah masih pakai infus maka hajinya akan dibadalkan," kata Ali.

Ada sejumlah skema yang disiapkan agar seluruh jamaah haji bisa diberangkatkan ke Mekah. Tujuannya agar jemaah haji bisa mengikuti semua rangkaian puncak haji di Armuzna.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat