kievskiy.org

Menderita Kelelahan, Perawat Covid-19 pun Tertekan Secara Psikologis Akibat Diskriminasi

ILUSTRASI tenaga medis menggunakan APD lengkap melawan virus corona.*
ILUSTRASI tenaga medis menggunakan APD lengkap melawan virus corona.* /pixabay pixabay

 

PIKIRAN RAKYAT - Banyak perawat yang merawat pasien COVID-19, menderita kelelahan atau tekanan psikologis, dan banyak yang menghadapi pelecehan atau diskriminasi, di luar pekerjaan, kata Dewan Perawat Internasional (ICN).

Persediaan alat pelindung diri (APD) untuk perawat dan petugas kesehatan lainnya di beberapa fasilitas kesehatan misalnya tetap tidak mencukupi.

Pernyataan itu dikeluarkan menandai Hari Kesehatan Mental Sedunia pada hari Sabtu, 10 Oktober 2020.

 Baca Juga: Demi Kesehatan Sang Putra, Nikita Mirzani Rela Gelontorkan Dana hingga Rp121 Juta untuk Operasi Azka

“Kami sangat prihatin tentang dampak kesehatan mental pada perawat,” Howard Catton, perawat Inggris yang merupakan kepala eksekutif ICN, mengatakan kepada Reuters Television di markas asosiasi di Jenewa.

“Survei terbaru kami tentang asosiasi perawat nasional menunjukkan bahwa lebih dari 70% dari mereka (asosiasi) mengatakan bahwa perawat telah mengalami kekerasan atau diskriminasi dan sebagai akibatnya mereka sangat prihatin dengan kasus ekstrim tekanan psikologis dan tekanan kesehatan mental, ”katanya.

Angka tersebut didasarkan pada tanggapan dari sekitar seperempat dari asosiasi perawat nasional di lebih dari 130 negara.

 Baca Juga: Update Corona di Dunia 11 Oktober 2020, India Tembus 7 Juta hingga Gelombang ke-2 Covid-19 di Eropa

Perawat menghadapi spektrum luas masalah yang memengaruhi kesehatan mental mereka, termasuk pelecehan fisik dan verbal, kata Catton.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat