PIKIRAN RAKYAT - Dunia prihatin dengan konflik Nagorno-Karabakh yang kembali meletup akhir bulan lalu.
Sampai saat ini pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia masih terjadi. Bahkan, gencatan senjata yang diberlakukan pada Sabtu, 17 Oktober 2020 lalu, hanya bertahan beberapa jam.
Setelah itu, pertempuran baru kembali terjadi.
Baca Juga: Banting Setir Karena Covid-19, Pekerja Seks di India Malah Alih Profesi jadi Seniman
Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia Jalal Mirzayev dalam kunjungannya ke Redaksi Pikiran Rakyat, Senin, 19 Oktober 2020, mengungkapkan keprihatinannya atas konflik Nagorno-Karabakh yang mengeskalasi.
Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat Noe Firman turut hadir dalam perbincangan dengan Dubes Jalal.
Menurut Jalal, para pihak bertikai di Nagorno-Karabakh sebenarnya telah sepakat melakukan gencatan senjata kemanusiaan pada akhir pekan lalu. Namun, tak lama berselang, salah satu dari pihak yang bertikai melanggar gencatan senjata.
Baca Juga: 5 Cara Tetap Produktif Saat WFH, Jangan Sampai Lupa Waktu Saat Bekerja!
Dalam hal ini, Dubes Jalal mengklaim, Armenia duluan melanggar gencatan senjata dengan menembakan mortir dan artileri pada malam hari. Tembakan itu pun dibalas oleh Azerbaijan.
Meskipun konflik Armenia-Azerbaijan kembali mengeskalasi, Dubes Jalal tetap menginginkan cara damai untuk menyelesaikan sengkarut di Nagorno-Karabakh.